spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tim Juri Independen, Pemenang ADWI Diikutkan Lomba Skala Asia

BONTANG – Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf RI, Indra Ni Tua menyebutkan, para pemenang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 akan diumumkan sekira akhir Agustus atau awal September. Namun hal itu belum dipastikan, lantaran penilaian belum rampung seluruhnya.

Dikatakan Indra, agar bisa mengumumkan para pemenang, tim juri harus menyelesaikan penilaian di seluruh desa yang masuk 75 besar ADWI 2023. Para juri akan menilai dari dokumen-dokumen yang diberikan serta informasi yang didapatkan.

“Penilaian di Kampung Malahing ini baru yang ke-47, masih banyak yang belum dinilai,” ujar Indra.

Dikatakannya, ke-75 desa wisata yang masuk di ADWI 2023 ini sudah yang terbaik. Namun nantinya para pemenang akan dibantu promosi oleh Kemenparekraf RI. Caranya bekerjasama dengan berbagai mitra strategis Kemenparekraf RI.

“Ada perusahaan seperti BCA, Astra, Tiktok, hingga Tarveloka. Selain itu juga pemenang akan diikutkan lomba skala Asia,” sebutnya.

Sementara itu, salahsatu Tim Juri ADWI 2023, Agus Wiyono menambahkan, dari 75 besar desa wisata di ADWI 2023 ini akan dicari pemenang di masing-masing 5 kategori penilaian. Dari masing-masing kategori akan ada juara 1,2, dan 3. Ditambah lagi dengan juara favorit.

Baca Juga:   Cegah Kasus Karies di Masyarakat, Dinkes Bontang Gelar Workshop Kesehatan Gigi-Mulut

“Juara 1 favorit, dimana setiap desa wisata akan dibuatkan video lalu akan diupload di platform Jadesta (jaringan desa wisata). Vote paling banyak akan jadi juara favorit,” beber Agus.

Ia menjelaskan cara penilaian tim juri, yaitu akan menilai berdasarkan 5 kategori. Masing-masing kategori terdapat kurang lebih 30 indikator penilaian dan memiliki indikator yang berbeda-beda.

Ia juga memastikan bahwa semua juri profesional dan independen. Terpisah dari Kemenparekraf RI. Para juri merupakan orang-orang yang sudah lama berkecimpung di bidangnya.

“Ada profesor, dosen, praktisi, hingga jurnalis. Latar belakangnya beda-beda. Setiap desa hanya 2 juri yang datang,” pungkasnya. (adv/al) 

Most Popular