BONTANG – Separuh lebih penduduk di Indonesia tidak bisa membaca Alquran. Hal itu disampaikan dai kondang, Ustad Fatih Karim saat roadshow dakwah di Kota Taman, sebutan Kota Bontang, Selasa (7/2/2023).
Dai asal Jakarta yang akrab disapa UFK itu menyebutkan, berdasarkan data sensus nasional Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2018, buta huruf Alquran mencapai 54 persen penduduk di Indonesia.
Namun, hasil penelitian berikutnya lebih tinggi lagi. Berdasarkan hasil riset Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ), sekitar 65 persen warga muslim Indonesia masih buta aksara Alquran, terutama di daerah pedesaan atau wilayah pelosok.
Jika mengacu pada data terbaru dari Direktorat Jenderal Pendudukan dan Catatan Sipil atau Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia tahun 2022 secara keseluruhan tercatat sebanyak 275.361.267 jiwa per Juni 2022 atau semester I.
Artinya, diperkirakan sekira 178 juta penduduk muslim yang buta aksara.
Lantaran itu, dalam roadshow perdananya ini ke Kota Bontang dirinya dan Cinta Quran Foundation menggalang dana untuk memberantas buta aksara Alquran.
“Kami sudah berupaya memberantas buta aksara Alquran. Tapi masih banyak kendala,” ujar UFK kepada Radarbontang.com usai mengisi tausiah subuh di Masjid Fathul Khoir, Perumahan Bukit Sekatup Damai (BSD), Selasa subuh.
Dijelaskannya, tim Cinta Quran foundation selama ini masuk ke wilayah-wilayah pedalaman, memberikan pelatihan-pelatihan gratis cara membaca Alquran. Namun begitu terdapat keterbatasan dalam upaya tersebut.
Beberapa kendala adalah tidak semua pengajar mau masuk ke wilayah pedalaman. Ditambah lagi banyak yang malu-malu untuk belajar baca Alquran.
“Kita tahu jarak antar wilayah satu dengan yang lainnya di Indonesia ini jauh-jauh. Butuh biaya besar untuk melakoni upaya tersebut. Masih banyak PR kami. Kami berharap kita semua bisa saling bantu,” ungkapnya.
Dikatakannya, dari upaya tersebut membuahkan hasil. Penurunan jumlah penduduk yang buta aksara Alquran. Namun begitu minim sekali. Lantaran keterbatasan gerak dari tim Cinta Quran Foundation.
“Penurunan ada tapi lambat. Kemampuan kami hanya ratusan ribu yang bisa dibebaskan dari buta aksara Alquran,” pungkasnya. (al)