BONTANG – Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang Saparudin mengakui telah mendengar kabar adanya praktik curang di sejumlah daerah pada penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Modusnya memanipulasi data kepala keluarga (KK) agar keluarga atau anaknya bisa bersekolah di tempat yang diinginkan melalui jalur zonasi sekolah. “Alhamdulillah, untuk di Bontang tidak ada temuan atau laporan prektik curang seperti itu. Karena pada PPDB ini, kami bekerjasama dengan Disdukcapil untuk verifikasi data,” ungkap Saparudin kepada Media Kaltim, Sabtu (18/6).
Selain kerjasama dengan Disdukcapil, pihak sekolah juga melakukan verifikasi faktual ke lapangan. Verifikasi ini tak perlu waktu lama, karena jarak zonasi yang diterapkan hanya 400 meter dari sekolah. “Verifikasi faktual ini langsung mendatangi rumah calon peserta didik dan menanyakan tetangga sekitar. Jadi rasanya sulit bila ada yang ingin berbuat curang. Pasti kita ketahui,” tegasnya.
Sementara bentuk kerjasama dengan Disdukcapil, Saparudin mengatakan, memverifikasi dan meneliti data-data yang mencurigakan termasuk pindah alamat. “Mereka ini biasanya sudah cukup lama pindah rumah, cuma mengurus suratnya belakangan. Ini yang kita teliti lagi,” sebutnya.
Ia juga mengimbau, masyarakat tak perlu berbuat curang dan khawatir tidak diterima anaknya bersekolah melalui jalur zonasi. Pasalnya, ada empat jalur yang bisa digunakan untuk masuk sekolah. Selain jalur zonasi, juga ada jalur afirmasi, pindahan dari luar daerah, dan prestasi.
Khusus prestasi meliputi akademik, nonakademik, keagamaan, dan kepramukaan. Kuotanya, zonasi 50 persen, jalur prestasi 20 persen, dan afirmasi 20 persen. Terbagi, 15 persen untuk peserta didik dari keluarga miskin, tinggal di daerah terpencil, dan terluar serta 5 persennya penerimaan jalur anak guru. Jalur ini akan dibuka pada 20 Juni hingga 23 Juni 2022.
“Mereka bisa ikut lagi di jalur ini,” ucapnya. “Bahkan seandainya bila zonasi kuotanya tidak terpenuhi, maka sisanya bisa digunakna untuk jalur prestasi,” tambahnya.
Seperti diketahui PPDB untuk siswa baru di jenjang TK/SD dan SMP di Kota Bontang telah dimulai tanggal 13-15 Juni 2022. Sementara jalur afirmasi pada tanggal 17 Juni 2022. “Pendaftarannya ini secara online. Sehingga langsung berhubungan dengan sekolah,” sebutnya.
JALUR ZONASI DAN AFIRMASI DITUTUP
Tahap pertama PPDB, zonas dan afirmasi sudah berakhir, Jumat (17/6). Berdasarkan hasil sementara dari aplikasi, jenjang SMP kuota zonasi terisi 301 slot dari 748 kuota yang dibuka. Dengan demikian persentasenya hanya 40,2. Masih menyisakan 447 kuota. Satu-satunya sekolah yang berhasil memenuhi kuota zonasi ialah SMP 8.
Kepala SMP 8 Eko Yuli Atmanto mengakui sekolahnya hanya membuka empat rombel. Sementara lokasi sekolah berada di kawasan padat permukiman. “Jadi sekira hari ketiga kuota itu sudah penuh. Karena memang slot yang dibuka hanya 68 kursi untuk zonasi,” kata Eko kepada wartawan.
Banyaknya pendaftar membuat seleksi diurutkan berdasarkan jarak terdekat sekolah. Mengacu hari sebelumnya jarak sekolah terjauh pun angkanya juga berubah. Dari 382 menjadi 343 meter.
Artinya ada beberapa pendaftar yang dinyatakan tidak diterima di jalur tersebut. Meski demikian sesuai dengan juknis, pendaftar yang gagal di zonasi bisa ikut registrasi lagi. Khususnya di tahapan jalur prestasi.
Berbeda kuota jalur afirmasi justru paling diburu. Dari 297 slot yang diperebutkan sudah terisi 291. Atau 98 persen kuota ini terpenuhi.
Tercatat hanya dua sekolah yang belum mencapai kuota maksimal. Meliputi SMP 4 dan 9. Sementara SMP 2 yang sebelumnya tersisa empat slot akhirnya terpenuhi di hari terakhir. (ahr/mk)