spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Warga Keluhkan HET LPG 3 Kg Harga Rp 21 Ribu Dijual Rp 35 Ribu, DKUMPP Cek Agen dan Pangkalan

BONTANG – Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kota Bontang meninfaklanjuti atas laporan yang mereka dapat terkait gas LPG 3 kilogram.

Salah satu kelurahan di wilayah Bontang Selatan menjual gas LPG 3 kilogram hingga Rp 35 ribu dan jumlahnya juga terbilang langka. Untuk itu, Kepala Plt DKUMPP Bontang, Lukman melakukan pemeriksaan langsung ke lapangan, Senin (18/11/24).
Ia didampingi Kabid Perdagangan DKUMPP Bontang, Sunita Sinaga, serta Checker gas 3 kilogram pertamina, Fatur mendatangi agen LPG yang berada di Jalan Pattimura.

“Mendengar kabar harga LPG yang seharusnya hanya Rp 21 ribu dijual menjadi Rp 35 ribu kita langsung turun dan melakukan pemeriksaan,” jelasnya.

Kota Bontang sendiri memiliki 3 agen gas LPG 3 kilogram, yakni Akawy, Pantai Subur dan Gemilang Karya Energi. Dari tiga ini terdapat pangkalan-pangkalan yang berada di bawah mereka.

Agen menjual ke pangkalan dengan harga Rp 18 ribu, dan agen menjual kepada masyarakat dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 21 ribu. Namun yang terjadi adalah saat toko-toko yang mengambil dari pangkalan harga akan melonjak tinggi.

Baca Juga:  Pemkot Berdayakan KPM untuk Turunkan Angka Stunting

Setelah berkeliling ke agen dan pangkalan, pengiriman masih sesuai dengan jadwal pengiriman sesuai dengan agen masing-masing. Pembelian tiap-tiap KTP juga masih tercatat sesuai dengan aplikasi yang digunakan tiap pangkalan.

Salah satu pangkalan yang berada di Jalan KS. Tubun, LPG Ahmad Rifai mengatakan, bahwa pihaknya selalu menyetok LPG tiga kali dalam seminggu sebanyak 50 tabung. Ia menyatakan, bahwa memang dalam beberapa jam saja langsung ludes terjual.

Hal ini juga terjadi oleh salah satu pangkalan milik Boharima yang juga menerima dari agen Akawy.
Sementara itu, LPG Kiki yang mendapatkan pasokan dari agen Pantai Subur sebanyak 80 gas tiap harinya. Sehingga Lukman menyimpulkan bahwa kelangkaan bisa terjadi karena ketidaktepatan waktu saat membeli.

“Terkait LPG yang sampe Rp 35 ribu, mungkin ada toko yang ambil di pangkalan sehingga ia harus menaikkan lagi harga jualnya, tapi jangan sampai segitulah,” terangnya.

Penulis: Syakurah
Editor: Yusva Alam

Most Popular