spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Wartawan Legend dan Pemilik Media Bahas Strategi Media Siber di Era Digital

BONTANG – Media siber memiliki peran yang semakin penting dalam mendistribusikan berita dan informasi kepada masyarakat. Dalam Konvensi Media Siber dengan tema “Menuju Pers Sehat,” para wartawan legend dan pemilik media berdiskusi tentang bagaimana mereka bisa memanfaatkan peluang untuk mendapatkan ‘kue’ iklan di era digital.

Konvensi yang dikemas dalam rangkaian Wartawan Legend Award 2023 ini digelar di Hotel Grand Mutiara Kota Bontang, Sabtu (7/10).

Salah satu topik yang dibahas bagaimana pemilik media siber bisa memanfaatkan peluang mendapatkan iklan di era di mana konsumen media memiliki banyak pilihan, termasuk video dan audio. Hal ini dikupas oleh Ilona Juwita, narasumber dari Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang dipandu moderator Felanans Mustari, Pemimpin Redaksi Kaltimkece.id.

“Para pemilik media harus berusaha menghadirkan konten yang relevan dan mudah dikonsumsi. Konten-konten ini sangat populer dan mudah diakses oleh masyarakat. Tantangannya, apakah para pemilik media siap untuk mengambil peluang ini dengan baik? Maka perlu memahami teknisnya dan memaksimalkan platform yang dimiliki untuk mendistribusikan kontennya,” jelas Ilona, yang juga Direktur PT Promedia Punggawa Satu, sebagai mitra Google.

Baca Juga:  Ingin Semua Bisa Baca Qur’an, Kadir Tappa Adakan Pelatihan Training of Tutor Metode Qiro’ah

Dalam paparannya, ia juga mengungkapkan data tentang belanja konsumen terhadap teknologi dan iklan media. Dikatakannya, belanja konsumen terhadap teknologi media cenderung tumbuh, tetapi distribusinya bervariasi.

“Beberapa platform seperti video streaming dan layanan musik memiliki pangsa pasar yang besar, sementara media cetak tradisional mengalami penurunan. Dalam konteks belanja iklan, media digital menjadi pilihan utama,” tambahnya.

Namun demikian, ia mengingatkan kepada para pemilik media bahwa jika ingin mendapatkan porsi iklan yang lebih besar, mereka perlu fokus tidak hanya pada platform online tetapi juga mengoptimalkan konten lain agar sesuai dengan kebijakan iklan global. “Konten yang berkualitas dan sesuai dengan etika iklan menjadi kunci untuk mendapatkan peluang iklan yang baik,” sebutnya.

Menurutnya, mengelola media online memerlukan strategi yang cerdas untuk mendapatkan pemasukan yang signifikan, dan salah satu peluang besar adalah melalui kerjasama dengan Google.

Ia pun membahas cara-cara untuk memanfaatkan Google sebagai sumber iklan yang menguntungkan sehingga tidak hanya bergantung pada pendanaan dari kerjasama pemerintah.

Baca Juga:  Pasangan Suami Istri di Guntung Kompak Edarkan Sabu

Pertanyaan teknis muncul tentang bagaimana media online dapat berhasil mendapatkan iklan dari Google. Seiring dengan pertumbuhan industri ini, media perlu memahami teknis yang ada.

Dalam diskusi, para peserta setuju bahwa penting untuk belajar bersama-sama dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Industri media tidak dapat dihentikan, dan pertumbuhannya akan terus berlanjut. Oleh karena itu, penting untuk menjaga agar industri media selaras dengan evolusi teknologi.

Salah satu cara untuk memaksimalkan pendapatan melalui Google adalah dengan mengoptimalkan konten media online. Dalam hal ini, pengelola media perlu fokus pada kualitas dan etika iklan yang sesuai dengan kebijakan global. Konten berkualitas dan sesuai etika menjadi kunci untuk menjaga peluang iklan yang baik.

Pentingnya memahami data belanja iklan juga dibahas dalam diskusi. Media perlu memahami karakteristik pengguna serta kebutuhan mereka. Dengan memahami karakteristik pengguna, media dapat menawarkan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Selain itu, diskusi menyoroti bagaimana media online dapat memanfaatkan teknologi untuk memproduksi konten dengan cepat dan efisien. Platform berbasis bot diperkenalkan sebagai salah satu solusi untuk membantu produksi konten yang lebih efisien. (RB)

Baca Juga:  Curi Empat Motor dalam Sehari, Residivis Dibekuk Polisi

Most Popular