BONTANG – Curah hujan tinggi dan kondisi cuaca ekstrim yang terjadi di Bontang belakangan ini, menyebabkan nelayan kesulitan pergi melaut. Tak ayal, hasil tangkapan tak maksimal dan berimbas pada naiknya harga-harga ikan.
Yati, Penjual Ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjung Limau mengatakan, saat ini harga jual ikan naik, lantaran nelayan menaikkan harga. Nelayan sulit mendapatkan ikan karena cuaca.
“Dari penjaringnya sudah dinaikan harganya. Jadi kita juga naikkan harga jualnya. Biasanya dinaikkan Rp 5 ribu, mungkin bisa lebih,” ungkap Yati saat ditemui Radarbontang.com beberapa waktu lalu.
Yati menambahkan, naiknya harga ikan bukan hanya dipengaruhi kondisi cuaca yang berimbas sulitnya nelayan melaut, tetapi bisa juga karena perubahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Selain karena angin kencang, kenaikan BBM juga jadi pengaruh naiknya harga ikan. Pas sekali akhir tahun kemarin ada kenaikan BBM juga,” lanjut Yati.
Dewi, salah satu penjual sayur keliling mengatakan hal yang sama. Saat ini hampir semua jenis ikan harganya naik.
“Kadang saya gak banyak ambil ikan laut. Saya tawarin ikan air tawar. Saya bawa banyak ikan kalau memang ada pesanan orang saja,” jelasnya.
Dewi menjelaskan, kenaikan harga ikan bisa sampai Rp 20 ribu perkilonya, tergantung dari penjualnya. Ikan Tongkol berkisar Rp 30 ribu sampai Rp. 35 ribu, kemudian ikan tuna awalnya Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu sekarang naik Rp 50 ribu. Bandeng juga naik dari Rp 30 ribu jadi Rp 35 ribu.
“Rata-rata orang beli sekilo, ada aja yang beli 2 sampai 4 ekor aja kadang. Harga tetap menyesuaikan,” beber Dewi. (sya)