spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Cegah Stunting dengan Islam, Begini Caranya!

Emirza, M.Pd

(Pemerhati Sosial)

Hampir tujuh juta anak dan 180 ribu di antaranya terancam meninggal akibat stunting. Angka stunting masih berada persentase 24,4%. Oleh karenanya, PKK Kota Bontang launching program gerakan makan ikan untuk cegah stunting.

Ketua PKK Kota Bontang, Hapidah Basri Rase mengapresiasi inovasi PKK Kelurahan Gunung Elai, yang membuat brownis berbahan dasar tepung ikan lele. Hal itu disampaikan saat menghadiri launching program gerakan makan ikan untuk cegah stunting. Diadakan oleh Program Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Gunung Elai di Balai Pertemuan Umum (BPU) RT 9, Senin (6/3/23). (radarbontang.com)

Warga Bontang sangat kreatif dalam membuat makanan maupun cemilan berbahan dasar ikan. Dengan brownis tersebut harapannya anak-anak tidak bosan dengan makanan yang itu-itu saja, meski patut dipertanyakan, apakah memanfaatkan ikan yang diolah menjadi berbagai makanan bisa mencegah stunting?

SDA Melimpah, Tetapi Banyak Anak Kurang Gizi

Paradoks problem anak stunting dan kurang gizi terjadi di negeri berlimpah kekayaan sumber pangan dan energi. Negeri ini memang kaya SDA, tetapi miskin pemimpin amanah yang bertanggung jawab menyejahterakan rakyatnya. Terbukti, angka stunting terus meningkat akibat penerapan kapitalisme saat ini.

Baca Juga:  Kekerasan Seksual Marak, Harus Sistemis Lindungi Anak!

Guru Besar Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Purwiyatno Haryadi, M.Sc. pernah mengatakan, “Dari sisi kesehatan, bagaimana bisa mengatasi stunting melalui bidang keamanan pangan, seperti kurangnya infrastruktur air bersih? Produksi pangan yang tidak sesuai kaidah cara produksi pangan yang baik (CPBB) menjadi tantangan keamanan pangan di Indonesia.” (Republika).

Pemerintah tidak memastikan perlindungan kesehatan publik dengan membenahi standar keamanan pangan nasional. Butuh merevitalisasi posyandu dan penyuluhan untuk pemberian makanan pada ibu hamil agar terpenuhi nutrisinya.

Dan memastikan terpenuhinya makanan setiap individu rakyat. Mustahil stunting bisa teratasi bila terus melakukan penyuluhan untuk mengonsumsi makanan sehat, sedangkan ketersediaan makanannya tidak mencukupi.

SDA negeri ini menjadi bancakan negara-negara penjajah tanpa meninggalkan apa pun untuk rakyat. Yang tersisa hanya penderitaan dan kemiskinan.

Kemiskinan

Ada banyak hal yang menjadi penyebab stunting di Indonesia.  Namun, kemiskinanlah yang menjadi penyebab paling utama. Kemiskinan erat kaitannya dengan kemampuan menyediakan bahan makanan bergizi yang berhubungan langsung dengan kecukupan pemenuhan gizi.

Kemiskinan berpengaruh terhadap akses terhadap layanan pendidikan, yang terkait dengan pola asuh dan pola pemberian makanan yang tepat. Dengan demikian langkah paling tepat untuk mengatasi stunting adalah pengentasan kemiskinan. Atau dengan kata lain, jaminan kesejahteraan adalah kunci penanganan dan pencegahan stunting.

Baca Juga:  Sukseskan Kurikulum Merdeka, PKT Sinergi dengan SMAN 3 Bontang

Islam sebagai Solusi

Penyebab stunting adalah karena minimnya kesejahteraan rakyat. Dalam sistem Islam, kesejahteraan rakyat akan dijamin melalui beberapa mekanisme.

Pertama, ditetapkan setiap muslim laki-laki, khususnya kepala rumah tangga, bertanggung jawab bekerja untuk menafkahi keluarga yang menjadi tanggung jawabnya. Hal ini akan didukung dengan lapangan pekerjaan memadai yang disediakan negara, sehingga masing-masing keluarga sejahtera, sehingga tercukupi kebutuhan pokok keluarga, anak-anak terpenuhi nutrisinya dan terhindar dari stunting.

Kedua, mendorong masyarakat untuk saling tolong-menolong jika terjadi kesulitan atau kemiskinan yang menimpa individu masyarakat. Keluarga dan tetangga membantu mereka yang berada dalam kondisi kekurangan, yaitu dengan aturan Islam seperti zakat, sedekah, dan lainnya.

Ketiga, Islam menerapkan sistem ekonomi Islam. Dalam hal kepemilikan, baik individu, umum, dan negara, semua diatur untuk kemakmuran rakyat. Negara menjamin kehidupan setiap individu masyarakat untuk mendapatkan sandang, pangan, dan papan yang layak.

Islam mengupayakan agar pertanian dapat ditingkatkan untuk memproduksi kebutuhan pangan. Tidak ada impor pangan yang akan mematikan harga jual masyarakat. Kebijakan pemimpin Islam dalam ketahanan pangan negara dipastikan untuk memenuhi gizi dan nutrisi masyarakat.

Baca Juga:  Pendemi, Tantangan Domestik dan Global untuk Pemuda

Kebijakan Islam adalah politik untuk melayani rakyat, bukan kapitalisasi kepentingan atau keberpihakan pada korporasi. Pemimpin Islam adalah pengurus yang bertanggung jawab atas rakyatnya sebagaimana sabda Rasulullah Saw., “Imam (Khalifah) raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab terhadap rakyatnya.” (HR Ahmad dan Bukhari)

Solusi masalah stunting membutuhkan upaya terstruktur/sistemis yang membutuhkan peranan negara dengan memberikan jaminan pemenuhan kebutuhan dasar, juga pendidikan dan kesehatan yang gratis juga berkualitas.

Stunting bukan hanya dipandang sebatas kurangnya pengetahuan terhadap pemenuhan gizi, tapi karena kondisi kemiskinan yang memaksa warga ada pada kondisi serba kurang (miskin). Maka, kondisi stunting akan terus ada selama permasalahan miskin ini tidak diatasi.

Semua ini hanya bisa diwujudkan dan diatasi secara tuntas ketika Islam diterapkan secara kaffah (menyeluruh) oleh negara sekaligus dijadikan aturan bagi seluruh bidang kehidupan.

Wallahualam.

Most Popular