spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Haruskah THM Ditutup di Luar Bulan Ramadan?

Emirza, M.Pd

(Pemerhati Sosial)

Bulan Suci Ramadan Tempat Hiburan Malam atau THM di Bontang wajib ditutup untuk sementara waktu. Kepala Bidang Penegakkan Peraturan Perundang-Undangan Satpol-PP Bontang, Eko Mashudi mengatakan, tak hanya THM di Bontang yang akan menerima imbauan penutupan sementara, semua warung makan yang beroperasi juga akan diberi imbauan. Selama Ramadan, petugas Satpol PP akan menggelar patroli pengawasan secara rutin. Baik di THM maupun warung makan. (akurasi.id.bontang, 13/3/2023)

Ternyata Kota Bontang memiliki THM. Minol pun menjadi minuman ‘wajib’ di setiap THM. Katanya hiburan malam ini mampu melepaskan segala kepenatan. Membuat mood buruk berubah drastis. Pengunjung kembali menjadi fresh. Menyajikan kesenangan yang luar biasa. (www.beritamalam.com)

Mengapa Bisa Terjadi?

Jika kita memperhatikan dengan saksama, di balik industri hiburan ini ada desain Barat untuk meliberalkan kaum muslim. Tempat hiburan malam diarahkan agar kaum muslim membebek gaya hidup dan budaya Barat yang liberal.

Melalui industri hiburan, Barat melancarkan serangan kebudayaan (westernisasi). Mereka membentuk pemahaman bahwa hidup hanyalah untuk mengejar kesenangan. Ide kebebasan bertingkah laku yang lahir dari ideologi kapitalisme Barat telah menyebabkan kaum muda muslim mengambil gaya hidup serba boleh ala Barat. Mereka muslim, tetapi tingkah laku mereka sangat jauh dari kepribadian Islam.

Baca Juga:  Karhutla di Bontang Berulang, Mengapa?

Sehingga, kondisi kaum muslim di negeri ini semakin mirip dengan kondisi kaum negara-negara Barat. Terjerumus pada pergaulan bebas. Maka, tampak jelas bahwa di balik industri hiburan ada upaya melemahkan para pemuda muslim dan memandulkan potensinya sebagai agen perubahan, agen kebangkitan Islam.

Butuh Ketegasan

Ditutupnya THM harusnya diberlakukan juga di luar Ramadan. Pemerintah juga harus tegas dalam menindak pelaku perzinaan yang terjadi di THM, karena tempat seperti ini dapat merusak generasi.

Negara harus berperan mengatur industri hiburan dan menjamin tidak ada satu pun pemikiran atau ide rusak dan berbahaya dalam semua konten hiburan yang ada.

Kerusakan yang terjadi pada generasi saat ini disebabkan karena semakin jauh dari Islam, THM salah satu tempat yang akan semakin merusak dan semakin menjauhkan remaja dari Islam. Kondisi ini disebabkan dari proses liberalisasi dan sekularisasi yang terjadi di negeri ini.

Sistem sekuler kapitalisme liberal yang diterapkan justru menjadi penyokong berbagai industri hiburan yang melenakan dan merusak para pemuda muslim.

Baca Juga:  Mungkinkah Layanan Kesehatan Gratis bagi Seluruh Rakyat?

Orang tua wajib mengingatkan anaknya agar tidak mengotori ibadah puasanya dengan perbuatan yang tidak baik. Masyarakat juga melakukan amar makruf nahi munkar.

Aparat keamanan juga berperan sebagai pengontrol melalui patroli-patroli di waktu subuh, siang, dan malam-malam Ramadan untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Dalam hal ini, negara berperan penting dengan membuat regulasi dan pemberian sanksi bagi pelaku pelanggaran hukum.

Hiburan adalah sesuatu yang diperbolehkan dalam Islam, tetapi dengan syarat hiburan tersebut tidak melanggar syariat. Rasulullah saw. dahulu juga biasa menghibur diri dengan melakukan permainan yang mubah.

Peran Negara Membendung Arus Hiburan yang Merusak

Islam menetapkan negara berperan sangat penting dalam mengatur agar akidah setiap muslim selamat, selalu dalam keadaan taat kepada Allah, dan terhindar dari kesia-siaan.

Maka itu, hanya negara dalam sistem Islam yang menerapkan syariat Islam kafahlah satu-satunya negara yang mampu menjalankan peran dan tugas tersebut.

Sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu ( laksana) perisai, (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)nya.” (HR Bukhari, Muslim, An-Nasa’i, Abu Dawud, Ahmad).

Pemimpin Islam akan menyebarkan dakwah Islam ke seluruh negeri hingga seluruh warga negara memiliki keimanan yang kuat dan taat kepada syariat, sehingga hanya akan memilih hiburan yang sesuai dengan Islam.

Baca Juga:  Masalah Mudik Butuh Penanganan Komprehensif

Pemimpin Islam juga mengizinkan berdirinya tempat tempat hiburan dan membolehkan masyarakat menghibur diri dengan berbagai hiburan yang tidak bertentangan dengan Islam. Rasulullah saw. dahulu juga terbiasa menghibur diri dengan mendengar puisi, musik, atau bermain. Hal tersebut juga menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Islam saat itu.

Pemimpin Islam juga mengatur THM Yang didirikan, sehingga THM yang ada hanyalah THM yang mendidik sesuai akidah dan syariat Islam. Tempat hiburan yang melanggar syariat dan merusak akan segera ditutup.

Akan ada sanksi berat sesuai syariat bagi siapa saja yang melanggar aturan. Dengan cara inilah Pemimpin Islam mampu membendung arus hiburan yang merusak kaum pemuda. Harus ada upaya serius menyelamatkan pemuda muslim dari industri hiburan yang menjebak mereka dalam kehidupan yang penuh kesia-siaan.

Sudah seharusnya para pemuda muslim disibukkan dengan berbagai kegiatan bermanfaat dan menyiapkan diri menjadi para pemimpin masa depan. Semua hanya bisa terwujud ketika syariat Islam diterapkan secara kafah.

Wallahualam

Most Popular