BONTANG – Beberapa tahun belakangan ini kerap terjadi pohon tumbang, yang diakibatkan hujan deras ataupun angin kencang di beberapa wilayah di Bontang. Paling banyak terjadi di Jalan Tembus atau Jalan Cipto Mangunkusumo.
Kondisi tersebut menjadi perhatian legislator, sehingga mempertanyakan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang. Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina pun meminta perhatian dari pemerintah dengan kondisi tersebut. Karena banyaknya pohon tumbang di pinggir jalan tentu membahayakan warga yang melintas di jalan.
“Sebelum jadi sorotan dari masyarakat, kami minta agar DLH mengambil tindakan dengan memotong pohon-pohon yang sekiranya berpotensi rawan tumbang,” pintanya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD bersama DLH beberapa waktu lalu.
Andi Hasanuddin, Kabid Perencanaan LH dan Keanekaragaman Hayati menjelaskan, bahwa pihaknya sudah melakukan langkah-langkah preventif dengan memangkas pohon-pohon yang tinggi atau menghalangi kabel-kabel maupun tiang listrik.
Namun begitu, untuk pohon-pohon yang tingginya lebih dari 5 meter pihaknya membutuhkan crane. Sedangkan saat ini DLH tidak memiliki crane, sehingga harus meminjam ke dinas lain yang memiliki.
“Kami terkendala crane. Ke depan akan kami anggarkan pembelian crane agar saat eksekusi di lapangan lebih aman,” bebernya.
Ia juga menyampaikan kalau banyak pohon tumbang yang berada di area milik PT Pupuk Kaltim dan PT Badak. Pihaknya harus berkoordinasi dengan pihak perusahaan saat akan melakukan eksekusi di lapangan.
Mengetahui wilayah pohon-pohon tumbang berada di area perusahaan, Komisi III akan berupaya membantu koordinasi dengan pihak perusahaan, agar upaya-upaya preventif tadi berjalan lancar. Sehingga ke depan pohon tumbang akan berkurang. (adv/al)