spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pembangunan Jalan Alternatif di Bontang Kuala Timbulkan Debu, Warga Terdampak

BONTANG – Dalam proses pembangunan Jalan Dewi Sartika yang terhubung ke Jalan Piere Tendean Bontang Kuala mengakibatkan debu yang dikeluhkan oleh warga sekitar.

Pasalnya, aktivitas truk besar yang mengangkut tanah timbunan kadang tercecer, sehingga menyebabkan polusi udara serta serpihan tanah yang berserak.

Salah satu pekerja di sana menyatakan, bahwa kegiatan ini telah berlangsung selama seminggu. Mereka juga telah mendengar bahwa banyak warga yang mengeluh, untuk itu mereka rutin membersihkan tanah yang berserakan serta menyiram jalanan tersebut.

Mengonfirmasikan hal tersebut, Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang melalui Kabid Bina Marga, Anwar Nurdin menjelaskan, ketidaknyamanan warga selama proses pembangunan tidak dapat dipungkiri.

“Makanya kami meminta agar penyiraman air dan pembersihan jalan dilakukan tiap hari, karena di sana dilakukan penimbunan sehingga berefek seperti itu,” katanya saat dihubungi, Selasa (1/7/2025).

Ia menjelaskan, pembangunan jalan tersebut menjadi salah satu pembangunan yang berhubungan dengan penanganan banjir, yang hingga kini masih menjadi prioritas lantaran jika wilayah Dewi Sartika tergenang maka jalanan tersebut dapat menjadi alternatif mobilisasi mereka.

Baca Juga:  6500 Peserta Telah Mendaftar di Event Jalan Sehat Deklarasi Basri – Chusnul

“Pembangunan di sana juga berdasarkan dari Musrembang, dan tahun ini direalisasikan, selagi menjadi jalan alternatif bagi masyarakat sekitar,” tambahnya.

Langkah awal, mereka melakukan penimbunan terlebih dahulu untuk membuat jalan dapat terhubung, dan akan dilanjutkan hingga pengecoran jalanan. Namun kemungkinan dengan anggaran yang ada pengecoran tidak bisa langsung sepenuhnya.

“Dari anggaran sepertinya pengecoran hanya dilakukan setengah saja. Semoga tahun depan bisa dapat anggaran lagi agar pengecoran tuntas 100 persen,” pungkasnya.

Diketahui pembangunan ini menggunakan anggaran APBD sebesar Rp 9,3 miliar dengan masa kerja 210 hari kalender.

Penulis: Syakurah
Editor: Yusva Alam

Most Popular