BONTANG – Pemkot Bontang terus berupaya menurunkan angka kasus stunting. Kali ini upayanya adalah menggelar Diseminasi Audit Kasus Stunting (Aksi) ke-1 tahun 2023, bertempat di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Selasa (11/7/2023).
Diketahui, diseminasi audit kasus stunting ini merupakan diseminasi pertama yang dilaksanakan di Kaltim. Fokus audit kali ini adalah di wilayah Kelurahan Tanjung Laut dan Tanjung Laut Indah.
Di kegiatan Aksi itu, tim pakar memaparkan hasil audit yang telah dilakukan, yakni 3 ibu hamil beresiko yang diaudit oleh tim pakar dr.Khairul dan 3 calon pengantin (catin) beresiko yang diaudit oleh dr.Putu.
Dari hasil audit diharapkan ibu hamil diedukasi dan diberikan asupan gizi, tablet tambah darah bagi ibu hamil dan remaja putri, asi ekslusif bagi bayi, serta mendapatkan makanan pendamping asli.
Bagi bayi dengan gizi buruk akan mendapat layanan tata laksana gizi buruk, pemantauan tumbuh kembang, serta imunisasi dasar yang lengkap.
Sedangkan untuk pelayanan ditingkat keluarga, catin akan diberikan pengetahuan terkait keluarga berencana, pemeriksaan kesehatan pra nikah, pendampingan bagi keluarga beresiko stunting, pemberian bantuan tunai bersyarat bagi keluarga miskin dan rentan (target nasional 10 juta keluarga), bantuan iuran jaminan kesehatan nasional bagi penduduk berpendapatan rendah, serta pemberian pengetahuan terkait stunting dan pola hidup bersih.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan, Syahruddin mengajak seluruh pihak untuk mengentaskan stunting dengan sungguh-sungguh.
“Tahun 2045 disebut tahun generasi emas jadi di masa depan mereka diharapkan tumbuh menjadi anak-anak yang sehat dan cerdas. Maka ini jadi fokus kita bersama untuk mengentaskan stunting di Bontang,” ujar Syahruddin.
Peningkatan kualitas penyiapan kehidupan keluarga juga sangat penting, sehingga pemenuhan asupan gizi, perbaikan pola asuh, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan, sanitasi serta air minum.
Dari pertemuan tersebut, tentunya pemerintah berharap terdapat tindak lanjut dan evaluasi perubahannya ke depan, sehingga kasus stunting dapat semakin berkurang mencapai target nasional.(hms)