spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Porseni VI HMB Samarinda: Perang Kreativitas ‘Ultras’ SMAN 1 A VS SMA YPK

BONTANG – Riuh suara nyanyian berpadu tabuhan snare dan bass drum terdengar jelas dari sisi timur Stadion Bessai Berinta, Sabtu (5/8/2023) sore. Sorakan penonton di sekeliling lapangan basket pun tak berarti apa-apa. Kalah volume dengan yel-yel dukungan yang terus menerus dilontarkan kelompok supporter yang memenuhi area tribun.

Dua kelompok pendukung di pertandingan basket SMA antara SMAN 1 A versus SMA YPK itu layaknya ultras dalam sepakbola. Chant, koreografi, dan maskot yang ditampilkan mampu memeriahkan suasana.

Bak supporter PSM Makassar, The Macz Man, warna merah mendominasi sisi kiri tribun. Tak hanya kompak mengenakan kaos warna merah, bendera-bendera dukungan warna merah berukuran raksasa pun terlihat dikibar-kibarkan oleh pendukung Tim SMAN 1 A ini.

Tidak terlihat jelas siapa capo (pemimpin kelompok suporter) di antara mereka, namun chant demi chant tetap kompak dimainkan. Tabuhan perkusi di deretan bawah kursi tribun menambah ‘panas’ permainan di tengah lapangan.

Tim SMAN 1 A merayakan kemenangan bersama pendukung. (Yusva Alam)

Sebaliknya, dominasi biru mewarnai area kanan tribun. Kaos, bendera, maskot, hingga warna drum supporter pun dibalut warna biru.

Baca Juga:  Citimall Dilengkapi Alat Antisipasi Covid-19

Bedanya, pendukung Tim SMA YPK ini memiliki koreografi. Dibentangkan perlahan ketika salahsatu nyanyian dukungan mulai dilantunkan. Pada koreografi itu tergambarkan seorang laki-laki berpeci hitam, bertuliskan ‘YPK Commander’ di sisi kanan dan kiri. Sedangkan di bagian bawah tertera tagline ‘The gateway to prominent universities’ (baca: pintu gerbang ke universitas terkemuka).

Sahut menyahut chant di antara keduanya tak pernah surut. Sejak awal pertandingan dimulai hingga peluit akhir dibunyikan. Panasnya sorotan sinar matahari sore menerpa wajah-wajah mereka pun tak menyurutkan dukungan.

Tim SMAn 1 A VS Tim SMA YPK. (Yusva Alam)

Sore itu sekira pukul 16.00 Wita, partai final antara SMAN 1 A VS SMA YPK digelar. SMAN 1 A berhasil menaklukkan tim langganan juara dengan skor 29-13.

Sejak awal pertandingan, SMAN 1 A yang mengenakan kostum abu-abu memimpin jalannya pertandingan. Dominasi terus terjadi di setiap babak. Strategi yang diterapkan sang pelatih terlihat sukses dieksekusi. Poin demi poin terus didulang hingga akhir pertandingan.

Berbanding sebaliknya. Tim berkostum putih-putih itu tak mampu memberikan perlawanan berarti. Kesalahan-kesalahan mendasar kerap dilakukan anak asuh Erik Yusti.

Baca Juga:  Satu Poket Sabu Disita dari IRT di Berbas Tengah

Para pemain terlihat berjuang mengejar ketertinggalan. Terguling ke luar lapangan hingga cidera di pelipis harus dialami. Jatuh bangun usaha mereka tak membuahkan hasil.

Kali ini SMA YPK harus mengakui keunggulan lawannya.

“Belum rejeki. Fisik anak-anak turun dan mentalnya drop,” ujar Erik singkat usai pertandingan.

Pelatih Erik Yusti mengatur strategi. (Yusva Alam)

Turnamen Bola basket antar pelajar SMA se-Kota Bontang ini merupakan rangkaian program Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) ke-VI garapan Himpunan Mahasiswa Bontang (HMB) cabang Samarinda. Program unggulan rutin tahunan.

“Ini program unggulan kami di tahun 2023. Tiap tahun berbeda nomor pertandingan. Tahun lalu futsal, sekarang basket,” ujar Noval Saputra, Ketua Panitia Porseni ke-VI HMB Cabang Samarinda.

Melalui porseni ini pihaknya berharap dapat menciptakan generasi gemilang Kota Bontang.

“Semoga tahun depan ada lagi. Kami butuh dukungan pemkot untuk kegiatan semacam ini,” pungkasnya. (al)

Most Popular