BONTANG – Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam menyoroti kondisi Bontang yang tengah menghadapi kondisi minimnya ketersediaan air bersih. Ia meminta pemerintah daerah agar terus mencari alternatif, walaupun sudah ada 2 solusi yang dikemukakan.
Diketahui, saat ini hanya ada dua opsi alternatif yang akan dilakukan oleh Pemkot Bontang. Walaupun terbilang masih minim progres.
Opsi pertama pemanfaatan void lubang tambang di lahan konsesi PT Indominco Mandiri, dan opsi kedua Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Marangkayu.
Diungkapkan Wali Kota Bontang, Basri kedua opsi itu masih terkendala beberapa hal. Di antaranya, masih menunggu hasil kajian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait kelayakan air void lubang tambang dan masalah pembebasan lahan SPAM di Marangkayu yang hingga saat ini masih belum selesai.
“Kalau nunggu 2 opsi itu pasti lama. Karena banyak prosesnya, mulai dari kajian volume, kualitas, dan kandungan dalam air perlu diperhitungkan. Tapi yang jelas semuanya pasti on progress,” ujar Andi Faizal.
DPRD Bontang dikatakannya tak berdiam diri. Pihaknya tengah mengkaji anggaran untuk pembangunan WTP baru di Kelurahan Kanaan, sebagai alternatif sementara percepatan solusi mengatasi ancaman krisis air bersih.
Percepatan proyek ini pun diinisiasi Pemprov Kaltim. Untuk kajian anggaran rencananya akan dialokasikan di APBD murni 2024 sekira Rp 25 miliar.
“Semoga bisa jadi solusi permasalahan krisis air di Bontang. Tinggal pembahasan Raperdanya dan akan dirinci kebutuhan-kebutuhan untuk ketersediaan sumber air masyarakat Bontang, terutama air bawah tanah,” tandasnya. (adv/al)