BONTANG – Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris mengkhawatirkan terjadinya Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA), lantaran serapan anggaran di awal Oktober lalu masih berada di angka 40 persen. Karenanya dia meminta pemkot segera menggenjot serapan anggaran.
“Kami (DPRD) Bontang, maunya pada November serapan anggaran ini sudah mencapai di titik 80 persen,” ucapnya, Senin (20/11/2023) kemarin.
Dengan waktu yang tinggal sebentar lagi, para wakil rakyat meragukan pencapaian kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bisa tercapai hingga sampai 100 persen.
“Padahal berkaitan dengan hal ini, sebagian sudah banyak yang mempertanyakan sebelum-sebelumnya,” tegasnya.
Wakil rakyat sebenarnya sudah menanyakan kepada beberapa para pejabat Pemkot Bontang, terkait dengan penyebab serapan anggaran yang masih rendah. Hal ini lantaran ada beberapa item pekerjaan yang belum melakukan pembayaran atau pencairan anggaran.
Nantinya, jika serapan ini tidak digenjot maka akan menghasilkan SILPA, berdasarkan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan.
“Jumlah anggarannya pun mencapai 2.532.272.667.551, sementara sisa anggaran yakni 1,5 triliun,” ungkapnya.
Angka ini diambil dari 31 OPD, yakni Sekretariat Daerah (Setda), Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Setwan), dan juga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada.
Agus Haris meminta kepada kepala daerah untuk terua menggenjot kinerja OPD dalam penyerapan anggaran. Beberapa program pun terlaksana di akhir tahun, mulai dari pengadaan motor Rukun Tetangga (RT), pembagian laptop untuk sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), serta kenaikan insentif ketua RT dan penggiat agama.
Penulis: Dwi S
Editor: Yusva Alam