BONTANG – PT Pelni didesak segera membuka rute pelayaran Bontang-Mamuju. Tahun ini kapal penyeberangan yang menghubungkan dua daerah tersebut diharapkan bisa terealisasi. Bahkan sudah bisa dimanfaatkan masyarakat Bontang saat momen mudik Idulfitri pada Mei 2022. Permintaan itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina.
“Kami minta pemerintah dan pihak terkait agar segera merespons permintaan warga Sulbar di Bontang yang jumlahnya mencapai 41 ribu orang ini. Mereka semua mendesak agar segera ada kapal penyeberangan ke sana (Mamuju),” kata pria yang juga warga asal Sulawesi Barat (Sulbar) itu, belum lama ini.
Dengan dibukanya rute pelayaran resmi Bontang-Mamuju, sambung Amir, bisa menjadi alternatif bagi warga untuk tidak naik kapal angkutan yang tak layak. Sehingga tidak ada lagi insiden kapal kandas seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. Namun politisi Gerindra itu juga tidak bisa melarang warganya menggunakan kapal tersebut lantaran saat ini tidak ada pilihan lain.
Sebagai bentuk keseriusannya, dalam waktu dekat Komisi III Bontang akan bertandang ke Dirjen Perhubungan Laut (Perla) untuk memohon agar ada kapal perintis yang disediakan untuk rute Bontang-Mamuju. Bahkan pihaknya siap menggelontorkan dana pokok pikiran (pokir) apabila Dirjen Perla meminta dipenuhi sarana prasarana (sapras) penunjang di Pelabuhan Loktuan.
“Tentu kami masih menunggu hasil kunjungan nanti seperti apa jawaban dari sana (Dirjen Perla),” pungkasnya. (bms)