BONTANG – Anggota Komisi I DPRD Kota Bontang, Adrofdita menyoroti jumlah bonus yang diberikan kepada atlet disabilitas Bontang berbeda dengan jumlah bonus yang diberikan pada atlet biasa.
Ia menyebutkan, atlet disabilitas tersebut juga mengikuti ajang olahraga bergengsi dalam National Paralympic Committee (NPC) yang tingkatannya sama dengan Porprov dan sama-sama membawa nama daerah, namun jumlah bonus yang diterima oleh mereka berada di bawah nominal atlet pada umumnya.
“Peraih medali juara satu yang disabilitas bonusnya bisa setengah yang biasa, kenapa tidak sama atau paling tidak mendekati,” terangnya, Selasa (9/7/24).
Adrof membahas itu dalam konsultasi publik terkait Raperda Disabilitas. Oleh sebab itu dengan konsultasi publik itu diharapkan peran OPD untuk dapat menyetarakan dan memberdayakan para disabilitas.
Di kesempatan yang sama, Kepala Bidang Olahraga, Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Dispoparekraf), Andi Parenrengi mengatakan, bahwa pihaknya meminta maaf jika ada diskriminasi tersebut, ia menyebutkan bahwa anggaran mereka belum mencukupi.
Namun, ia mengungkapkan akan ada SK yang mengajukan bahwa mereka akan melakukan pengadaan tambahan bonus di APBD perubahan, dan itu telah disetujui dengan total anggaran Rp 1.5 miliar.
“Insyallah di perubahan akan cair, sehingga tidak ada perbedaan di antara para atlet,” jelasnya. (sya/adv)
Editor: Yusva Alam