BONTANG – Permasalahan kembali timbul di proyek pemasangan box culvert di Jalan Cipto Mangunkusumo atau tepatnya di tanjakan YPK. Pipa PDAM yang melintang di area proyek tersebut mengalami kebocoran, Selasa (3/9/2024).
Manager Perumda Tirta Taman Kota Bontang, Mulia Nur menjelaskan, kebocoran pipa terjadi sekitar pukul 08.00 Wita, saat aktivitas perbaikan jalan dimulai.
Pihak kontraktor mengabarkan bahwa adanya pipa PDAM yang terkena alat berat, sehingga mengalami kebocoran.
Padahal dikatakan Nur, sebelumnya pihak PDAM telah menghimbau kepada kontraktor dan pengawas proyek, agar bisa lebih berhati-hati dalam pengerjaan jalan, jangan sampai alat berat tersebut mengenai pipa PDAM yang sudah terlihat, tetapi hal yang ditakutkan justru terjadi.
“Padahal kemarin sudah kami briefing di sini, untuk mengerjakan jalan ini harus berhati-hati karena ada pipa PDAM yang sudah terlihat jelas. Tetapi pipa malah terkena injakan dari alat berat, sehingga menimbulkan kebocoran,” ucapnya saat diwawancarai.
Beruntungnya untuk kebocoran yang terjadi di lapangan tidak terlalu besar, nantinya akan diatasi dengan temporer menggunakan sistem klem sadel, supaya aliran distribusi air tidak terhenti.
“Kalau nantinya kita putus, terus disambung kembali pastinya aliran akan terhenti, dan dampaknya tidak mengalir ke masyarakat. Jadi kebocoran ini kita atasi dengan menggunakan klem sadel saja, sebagai penutup kebocoran,” paparnya.
Untuk menutupi kebocoran tersebut, nantinya akan memakan waktu kurang lebih sekitar 2-3 jam, agar aliran air kembali normal. petugas yang turun langsung ke lapangan sekitar 6-7 orang, dengan 5 pekerja dan 2 pengawas.
“Penutupan kebocoran ini hanya sementara, untuk ke depannya nanti kita akan buat penyambungan yang permanen, kita masih mencari waktu yang pas, kemungkinan dilakukan nanti selesai proyek ini selesai,” jelasnya.
Diketahui, kebocoran pipa PDAM ini dari suplay booster di Loktuan, yang mengalir ke kota, khususnya di wilayah Bontang Utara. Bahkan saat kebocoran terjadi, distribusi air tetap mengalir, akan tetapi sebagian air terbuang akibat adanya kebocoran.
“Tetap mengalir, hanya saja volume berkurang. Setidaknya jika ada kebocoran, aliran air ke masyarakat tetap berjalan tanpa adanya pemberhentian distribusi air,” tutupnya.
Penulis: Dwi S
Editor: Yusva Alam