BONTANG – Saat ini telah tersebar luas terkait isu kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram (Kg) atau gas melon. Pemkot Bontang melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUMPP) mengajak Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang untuk melakukan peninjauan secara langsung.
Kegiatan peninjauan pun dilakukan di beberapa tempat pangkalan gas melon yang tersebar di wilayah Kota Bontang, dimana pihaknya akan memastikan secara langsung bagaimana setiap pangkalan mendapatkan distribusi gas.
Ketua Komisi B DPRD Kota Bontang, Rustam menyampaikan, bahwa kegiatan ini dilakukan untuk mencari bukti secara langsung di lapangan, terkait isu kelangkaan gas melon.
“Kami akan mendatangi beberapa pangkalan nantinya, dan mensurvei secara langsung kelangkaan gas melon ini karena apa. Bahkan di sini sudah dihadiri oleh perwakilan Pertamina,” ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Plt Kepala DKUMPP Kota Bontang, Alfrita Junain Sande mengatakan, jika peninjauan ini guna memastikan lebih lanjut isu kelangkaan gas melon, pihaknya mengklaim tidak ada kelangkaan, hanya saja jika tanggal merah tidak ada pengiriman.
“Kita hanya memastikan lebih lanjut terkait isu tersebut, sebenarnya ada pengiriman setiap harinya, hanya saja setiap tanggal merah tak ada pengiriman,” ungkapnya.
Untuk lokasi pertama yang didatangi oleh rombongan, yakni Pangkalan Muslinda Sari, yang berada di Jalan Pupuk Raya, RT.42, Kelurahan Belimbing, Kecamatan Bontang Barat.
Diketahui, dari Pangkalan Muslinda Sari, berhasil menjual tabung gas melon sebanyak 120, dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 21 ribu.
“Kalau kami setiap harinya mendapatkan distribusi sebanyak 120 tabung, dan pengantaran jam 2 malam. Jadi kami menjualnya pagi, tidak sampai hitungan jam sudah habis,” ucap Linda, pemilik pangkalan.
Terlebih lagi, untuk masyarakat yang ingin mendapatkan gas melon harus menyerahkan fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).
Penulis: Dwi S
Editor: Yusva Alam