BONTANG – Program rehab pertama bagi peserta BPJS Kesehatan yang menunggak di Bontang tercatat sebanyak 2.700 peserta. Data tersebut kemungkinan akan terus berubah sesuai dengan penambahan peserta yang menunggak.
Kepala Kantor BPJS Kesehatan Bontang Laily Jumiati mengatakan, saat ini program rehab pembayaran tunggakan BPJS kesehatan masih berjalan. Untuk menyelesaikannya, pihaknya terus berkomunikasi hingga tingkat RT.
“Rehab sendiri sedang berjalan hingga komunikasi ke kelurahan di bulan Agustus ini. Selanjutnya akan di laporkan ke Pemkot Bontang,” jelas Laily Jumiati, Kamis (25/8/2022) usai melaksanakan optimalisasi implementasi JKN-KIS.
Laily menambahkan, untuk jumlah program rehab tahap pertama sebanyak 2.700 peserta, di mana proses rehab ini masih terus berlangsung secara bertahap.
“Ini masih berproses. Ini kan masih tahap 1, tahap 2 dan tahap berikutnya lagi karena tidak langsung menetap di angka berapa,” ungkap Laily.
Dari angka 2.700 peserta tahap pertama itu, akan terus disaring hingga kemungkinan jumlahnya bisa menurun. “Jadi tidak harus angkanya di 2.700, kemungkinan bisa jadi turun, sesuai dengan tahapan rehab tunggakan,” papar Laily.
Dalam hal batasan program rehab, Laily masih belum bisa memastikan kapan akan berakhir. Namun, saat ini kepesertaan juga bersifat dinamis.
“Peserta mendaftar dinamis, peserta menunggak juga dinamis, tergantung bulannya,” tambahnya.
Laily menjelaskan pula, program rehab diberikan kepada masyarakat untuk membantu memudahkan dalam membayar tunggakan. “Kalau di program rehab itu masyarakat diperkenankan untuk mencicil melalu program mobil JKN. Aplikasi program mobile JKN itu ada akomodir rehab. Silakan diatur sendiri tunggakannya mau dibayar berapa,” katanya.
Sementara, Kepala BPJS Kesehatan cabang Samarinda Mangisi Raja Simarmata mengatakan, secara umum implementasi program JKN sangat baik. Dikatakannya, Pemkot Bontang memfasilitasi peserta yang menunggak didaftarkan sebagai penduduk yang didaftarkan pemerintah.
“Khususnya sekarang yang kelas tiga, Pemkot Bontang memfasilitasi dalam mendaftarkan penduduk yang didaftarkan oleh Pemkot Bontang,” kata Mangisi.
Disebutkannya, program rehab tunggakan masih berjalan dan belum dibatasi hingga akhir masa rehab. “Ini belum ada limit akhirnya. Sepanjang masih dianggap banyak yang membutuhkan masih akan dibuka terus,” tandasnya. (yah)