spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Puskesmas, Kader PKK Kecamatan-Kelurahan Diberi Pelatihan Fasilitator Asuhan Mandiri

BONTANG – Dinas kesehatan (Dinkes) Bontang melaksanakan Bimbingan Teknis kepada Puskesmas, Kader PKK dan Kader Asuhan mandiri sebagai fasilitator Asuhan Mandiri Pelayanan Kesehatan Tradisional Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Toga) dan Keterampilan Akupresure  dilaksanakan pada Senin (14/11/2022), di Hotel Tiara Surya.

Pelatihan fasilitator ini dimaksudkan sebagai sarana dalam memberikan pengetahuan kepada kader kesehatan tradisional baik di puskesmas, kader PKK, dan kader asuhan mandiri di kelurahan.

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan, Dinkes Bontang, Ahmad Hamid mengatakan, pelatihan fasilitator ini sebagai bentuk memberikan fasilitasi kepada puskesmas atau kader PKK kecamatan dan kelurahan dan kelompok kerja agar dapat mengaktifkan kesehatan tradisional di puskesmas masing-masing. Hamid mengatakan, kesehatan tradisional secara resmi masuk program di puskesmas sebagai pengembangan program.

“Karena Kestra (Kesehatan Tradisional) ini resmi masuk dalam program puskesmas, masuk dalam pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang bisa dijadikan sebagai inovasi dalam kesehatan tradisional. Kalau Kestranya bagus maka akan menjadi inovasi yang menjadi andalan,” kata Ahmad Hamid.

Baca Juga:  Gebyar Produk Unggulan Pariwisata dan Investasi Daerah, Diskominfo Raih 3 Besar Stan Terbaik

Selanjutnya, Hamid mengatakan, Dinas Kesehatan memfasilitasi dan memberikan regulasi, namun puskesmaslah yang lebih aktif dalam melaksanakan kesehatan tradisional. “Nanti puskesmas yang lebih aktif, lebih kreatif, berkreasi dan berinovasi,” kata Hamid.

Dia mengatakan indikator dalam kesehatan tradisional harus memiliki Tanaman Obat Keluarga (Toga) yang terstandar. “Kesehatan konvensional (umum) itu dapat berjalan seiring dengan kesehatan tradisional,” katanya.

Analis kesehatan Dinkes, Rini Wiji Astuti menambahkan, pelatihan fasilitator untuk membentuk jejaring dari Dinas Kesehatan sebagai pembina kepada kecamatan dan kelurahan serta kader PKK Kota Bontang untuk membantu asuhan mandiri dalam pemanfaatan tanaman obat keluarga dan akupresure dalam penanganan penyakit ringan.

“Pemanfaatan Toga dan akupresure yang dapat dilakukan secara mandiri untuk penyakit ringan,” katanya.

Dirinya berharap dengan berjejaring kepada kecamatan dan kelurahan, pembinaan asuhan mandiri kepada masyarakat dapat dilaksanakan. “Minimal satu kelurahan satu asuhan mandiri dan Toga yang ada dan dapat melakukan pembinaan,” jelasnya.

Dalam pelatihan fasilitator asuhan mandiri pelayanan kesehatan tradisional diisi narasumber oleh Dini Avianti dari Puskesmas Sidomulyo, Dinkes Kota Samarinda, Siti Aminah sebagai kepala Puskesmas Rapak Mahang, Dinas Kesehatan Kukar dan Wahyudinata sebagai penasehat Asosiasi Pengobatan Tradisional Ramuan Indonesia (Aspetri) Provinsi Kaltim dan Nahara Isnani sebagai Kasi Pelayanan Kesehatan Tradisional Dinkes Provinsi Kaltim. (adv/yah)

Baca Juga:  Jaga Kebugaran Tubuh, Basri Ikut Senam Keliling di Kelurahan Gunung Elai

Most Popular