spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Peningkatan Kapasitas Ekspor Kerapu Terkendala Pembibitan

BONTANG – Tidak tersedianya bibit ikan kerapu, jadi kendala Nelayan Bontang meningkatkan kapasitas ekspor hingga mencapai 12 ton. Hal ini disampaikan Pengelola Keramba Jaring Apung (KJA) Tanjung Limau, Ismail.

Sampai saat ini Bontang belum tercatat sebagai daerah pengeskpor ikan kerapu. Lantaran kemampuan ekspor Nelayan Bontang hanya 1 ton. Sedangkan kapasitas yang diinginkan negara pengimpor kerapu adalah 12 ton rutin 2 bulan sekali.

Sehingga Nelayan Bontang harus menginduk kepada Berau, yang saat ini tercatat sebagai daerah pengekspor ikan kerapu. Setiap panen 1 ton, kapal dari Berau yang akan datang mengambil hasil panen itu. Untuk kemudian diekspor ke negara-negara luar.

“Kapsitas 1 ton itu merupakan gabungan hasil panen dari seluruh nelayan anggota Koperasi Nelayan Bontang Ekonomi Pariwisata dan Maritim Kopnel (BEM). Hasil panen 1 ton waktunya bervariasi,” ujar pria yang sudah budidaya kerapu selama 20 tahun ini.

Katanya, untuk dapat meningkatkan kapasitas ekspor sesuai yang diinginkan Hongkong sebagai negara pengimpor ikan kerapu, solusinya adalah pembibitan ikan kerapu.

Baca Juga:  Daftar 5 Nama Komisioner KPU Bontang Terbaru, 2 Di Antaranya Terpilih Kembali

“Harus ada pembibitan ikan kerapu di Bontang. Setidaknya di daerah di Kaltim,” tegasnya.

Menurutnya, mahalnya ongkos kirim jadi kendala saat membeli bibit dari Situbondo sebagai daerah penghasil bibit ikan kerapu. Dicontohkannya, bibit ukuran 1 centimeter harga seribu, sampai Bontang apabila ukuran 10 centimeter bisa mencapai harga 19 ribu.

“Tidak bisa untung karena mahal ongkos kirimnya daripada harga bibitnya,” ungkapnya.

Saat ini di Bontang memiliki pembibitan di balai bibit milih pemerintah. Namun dirinya menyayangkan sudah tidak aktif selama 5 tahun terakhir. Jikalau pembibitan ikan kerapu itu akfif, maka Nelayan Bontang akan mendapatkan harga bibit ikan kerapu murah.

“Kalau harga bibit murah kami bisa untung lebih banyak dan cepat dalam meningkatkan kapasitas ekspor,” pungkasnya. (al)

Most Popular