spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ajak Siswa SD Mengenal dan Mencintai Daerahnya lewat Lomba Bertutur

Catatan: Muthi’ Masfu’ah, AMd, CN NLp
(Direktur Pelaksana Harian Yayasan Rumah Kreatif Salsabila, Penulis dan Trainer Kaltim)

Tahukah kita bahwa, bercerita adalah hal yang menyenangkan untuk semua kalangan dari tua hingga anak-anak. Secara naluriah, setiap anak senang dengan cerita atau dongeng karena berkembangnya kemampuan berbicara anak akan semakin menuntut keingintahuan mereka terhadap banyak hal dengan cara diceritakan.

Bercerita, mendongeng atau bertutur merupakan metode sekaligus media komunikasi yang menjadi tradisi dari generasi ke generasi meskipun peran dan fungsinya kini mulai tergantikan oleh tayangan-tayangan televisi dan game di komputer maupun gadget. Padahal kita tahu, banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan anak-anak saat mendengarkan dongeng yang dibacakan.

Sebuah cerita merupakan refleksi kehidupan nyata, sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi pendengar dan pembacanya, termasuk anak-anak. Alur dan tutur cerita memberikan sentuhan emosi yang luar biasa dalam kesehariaan anak, sehingga cerita memberikan banyak manfaat bagi perkembangan anak.

Namun tak kalah penting adalah semua kembali kepada jenis dan isi cerita, serta teknik bercerita yang di gunakan. Prinsip utama dalam memilih cerita adalah memilah dan memilih cerita atau dongeng yang mengandung pesan dan nilai positif bagi perkembangan kepribadian anak, baik secara psikologis maupun moral.

Baca Juga:  BPJS Ketenagakerjaan Pasang Protese Tangan Robotik Korban Kecelakaan Kerja

Nah, sebagai sebuah metode dan media komunikasi, cerita atau dongeng yang kita bacakan juga harus memberikan efek fun and learning bagi anak agar pesan dan nilai-nilai yang terkandung mudah diserap anak.

Bercerita, mendongeng atau bertutur merupakan cara sederhana yang memiliki arti dan bisa memberikan dampak luar biasa bagi tumbuh kembang anak-anak kita.

Membahagiakan anak tidak selalu bisa kita lakukan dengan memenuhi kebutuhan materialnya, tetapi lebih dari itu, kebutuhan ruhani, kedekatan dan ikatan batin yang kuat merupakan bentuk kebahagiaan yang utuh dalam membangun dan membentuk kepribadiannya, seperti yang telah disampaikan Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bontang Retno Febriaryanti.

Sama halnya ketika anak usia SD kelas 4-5 dilatih untuk menyampaikan cerita / bercerita, memiliki nilai lebih tersendiri apalagi tema cerita yang diangkat dari Kalimantan. Paling tidak melatih anak-anak mengenal dan mencintai daerah masing-masing sedini mungkin. Seperti yang telah dilakukan secara rutin setiap tahun sekali oleh Kantor Perpustakaan Daerah dan Kearsipan kota Bontang.

Diikuti 39 peserta dari perwakilan SD sekota Bontang, dengan menghadirkan juri saya sendiri, juga Retno Utami.S,Pd, Kusnadi SE, Suyit Dianto, S.Pd. Aud dan Ragil Riawan.

Baca Juga:  Aliran Gas ke Ribuan Pelanggan Terhenti, Gara-gara Pipa Induk Jargas Bocor

Mengenalkan anak untuk pandai bercerita atau bertutur terlebih lagi mengangkat tema sejarah Kalimantan adalah upaya tepat untuk mengenal dan mencintai daerahnya. Namun agar kualitas lomba ini terjadi peningkatan, perlu kiranya agar sebelum diadakannya lomba tersebut, diadakan pula workshop atau pembekalan pelatih anak untuk bercerita/bertutur dengan baik sesuai kriteria yang ditentukan oleh panitia.

Sehingga hasil lomba yang digelar lebih berkualitas atau kemampuan peserta dapat lebih kreatif, inovatif dalam bercerita atau bertutur sehingga tidak monoton setiap tahunnya.

Akhirnya selamat untuk 3 besar juara Lomba Bertutur untuk Siswa-Siswi SD yakni Beliamor Bramantyo dari SD YPK, Nabila Raniansyah dari SD YPK dan Namiah Kibishi Agung dari SD IT Yabis Bontang. (**)

Most Popular