spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Antisipasi Uang Pembinaan Tak Cair, Cabor Kempo Siap Gunakan Dana Mandiri

BONTANG – Cabang Olahraga (Cabor) beladiri Shorinji Kempo Bontang, saat ini tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti pra Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang nantinya akan berlangsung di Samarinda, dan lanjut ke Porprov 2026 mendatang di Kabupaten Paser.

Mengingat Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Dispoparekraf) Bontang tidak mencairkan dana hibah pembinaan atlet, maka cabor Kempo berinisiatif untuk menggunakan dana mandiri.

Pihaknya bersikeras untuk tetap mengikuti pra Porprov di September 2025 mendatang, mengingat atlet Kempo tengah mempersiapkan diri dan sudah melangsungkan Training Center (TC) kurang lebih sebulan.

Sekretaris Umum serta Pelatih Kempo Bontang, Abdul Sani mengatakan, bahwa sampai saat ini pihaknya belum mengetahui dengan pasti informasi terkait dana hibah untuk para atlet. Biasanya di tahun sebelumnya, tepat di bulan-bulan ini sudah ada informasi tentang pencairan dana.

“Yang pastinya saya kurang paham terkait isu yang saat ini beredar, adanya dana hibah yang tidak kunjung cair. Sebab saya hanya sempat mendengar. Tapi saya memastikan jika itu benar atau bagaimana, untuk atlet Kempo mau tidak mau harus berangkat, nantinya kami menggunakan dana mandiri,” jelasnya saat dikonfirmasi.

Baca Juga:  Warga Tanjung Laut Indah Masuk DPO Kasus Narkoba

Sani menerangkan, jika nantinya atlet tidak jadi berangkat pastinya akan membuat mereka semua kecewa. Terlebih lagi, pra Porprov adalah multi event yang berjenjang berkelanjutan hingga ke Pekan Olahraga Nasional (PON).

“Permasalahan seperti ini baru terjadi di tahun ini, sebelum-sebelumnya tidak pernah. Saya dan teman-teman juga kaget, kenapa ada permasalahan seperti ini kalau ada dana hibah yang tidak cair. Soalnya kami sebagai pembina atlet tidak pernah diinfokan seperti apa permasalahannya sama KONI,” bebernya.

Maka dari itu, sebagai jalan alternatif jika nantinya dana hibah tak juga kunjung cair, pembina serta pelatih Kempo Bontang terus berupaya, agar bisa memutar otak untuk mendapatkan dana agar para atlet bisa berangkat.

“Kami tetap mengupayakan untuk berangkat, kami juga nantinya akan mengkondisikan dengan dana mandiri kami, berapa atlet yang akan diberangkatkan. Kemungkinan atlet yang berpotensi saja, ada sekitar 15 orang. Kalau pun ada dari dana hibah, kami berani turunkan semua atlet,” ungkapnya.

Adanya persoalan dana hibah pembinaan atlet yang tak kunjung cair, Sani sangat menyayangkan dimana yang seharusnya ini bukan tanggung jawab pembina atlet untuk dibebani dana, akan tetapi tanggung jawab pemerintah melalui Dispoparekraf atau Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Baca Juga:  Kesbangpol Usulkan Studi Banding untuk Paskibraka di Anggaran Perubahan

Terlebih lagi, persoalan ini nantinya akan menimbulkan dampak yang sangat luar biasa. Bukan hanya ke para atlet, tetapi juga bisa mempermalukan nama daerah sendiri.

“Ada sekitar 56 cabor di Bontang, dan tidak semua cabor mampu. Kasihan jika ada cabor yang nantinya tidak bisa ikut. Kami berharap pihak pemerintah dengan dewan bisa duduk bareng mencari solusi, agar nantinya atlet di setiap cabor tidak menjadi korban,” tutupnya.

Penulis: Dwi S
Editor: Yusva Alam

Most Popular