spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bimtek Kader TPK, Utamakan Perubahan Pola Asuh untuk Kurangi Stunting

BONTANG – Bimbingan Teknis (Bimtek) Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) se-Kota Bontang dilaksanakan di Auditorium 3 Dimensi, Senin (17/7/23).

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim, Sunarto menjelaskan, bimtek kali ini memberitahukan para kader TPK terkait pola asuh yang harus diubah, karena terdapat kriteria stunting. Salah satunya yaitu karena kemiskinan ekstrim, namun di Bontang sendiri tidak didapati kriteria tersebut.

“Di Bontang sendiri yang harus diubah adalah pola asuh, keluarga terhadap anak, kemudian juga akses air bersih. Karena di Bontang ini kemiskinan ekstrim itu nol,” jelasnya.

Mengubah perilaku dinilai tidak mudah, namun karena niat memperbaiki harus tetap dilaksanakan, survei akan kembali dilaksanakan pada Bulan Agustus depan, dan diharapkan stunting dapat berkurang dari 21,6 persen.

Wali Kota Bontang diwakili Staf Ahli Pemerintahan dan Hukum, Dedy Haryanto mengungkapkan, bahwa masyarakat merupakan ujung tombak pemerintah bagi keluarga yang menderita stunting.

“Salah satu tantangan penataan Indonesia 2045 menuju generasi emas adalah stunting,” tegasnya.

Stunting dinilai dapat mengganggu kinerja otak, gangguan kecerdasan, dalam jangka panjang dapat mengganggu cara berpikir otak, dan berkurangnya daya tahan tubuh.

Baca Juga:   Tahun 2022, Bontang Turun Peringkat Kota Terkaya Se-Kaltim

“Saya berharap dengan bimtek ini, tugas TPK dapat dijalankan dengan semestinya dan dimanfaatkan dengan maksimal,” tambahnya.

Pembimbingan keluarga dapat dilakukan dari sebelum pernikahan, agar bisa diberikan bekal agar ke depannya saat akan berencana memiliki anak, kebutuhan ibu dan bayi tercukupi dan menghindari anak dari stunting. (sya)

Most Popular