spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Buaya Riska Dikarantina di Penangkaran Buaya Tritip Balikpapan

BALIKPAPAN – Penangkaran Buaya Tritip telah menerima buaya fenomenal “Riska” pada Rabu (4/10/2023) dini hari sekitar pukul 04.00 wita. Kedatangan Buaya Riska ini berdasarkan permintaan BKSDA Kaltim yang menerima sejumlah keluhan masyarakat Kawasan Guntung, Bontang perihal adanya buaya yang memangsa manusia.

Pengelola Penangkaran Buaya Tritip Balikpapan, Arif Anggoro mengatakan, pihaknya hanya menerima seekor buaya dari Kota Bontang. Namun, kepastian apakah itu Buaya Riska atau bukan pihaknya tidak bisa memastikan.

“Tapi kemarin Pak Ambo itu datang ke sini dan menemui buaya tersebut. Sehingga kemungkinan memang benar itu Riska,” ujarnya, Jumat (6/10/2023).

Lebih lanjut Arif menjelaskan, buaya yang diterimanya tersebut memiliki panjang 4,42 meter dengan jenis kelamin jantan. Saat ini buaya tersebut sedang mengalami karantina di kandang terpisah.

“Kami karantinakan di salah satu kandang, kami sebut itu kandang pembesaran nomor 5. Dalam kolam itu ukuran 6×12 meter, dia sendirian,” jelasnya.

Dikatakan Arif jika di Penangkaran Buaya Tritip Balikpapan menerima titipan buaya dari manapun, termasuk dari lembaga konservasi.

Baca Juga:   Satu Partai Pastikan Tak Bisa Daftarkan Bacalegnya

“Harus dikarantina selama 3-7 hari. Jadi dimohon tidak melakukan aktivitas berlebihan di sekitar kolam tersebut selama karantina,” tambahnya.

Saat ini kondisi Buaya Riska dalam keadaan baik-baik saja dan masih dalam masa kelelahan usai perjalanan cukup jauh.

“Buaya Riska dalam keadaan baik-baik saja. Namun selama berinteraksi, belum mau makan. Karena Pak Ambo datang itu baru hari kedua, mungkin masih jetlag ya kalau manusia,” ujar Arif lagi.

Buaya Riska terus mendapat pemantauan dari pihak BKSDA Kaltim selama berada di Penangkaran Buaya Tritip Balikpapan ini. Nanti setelah selesai karantina, jika kondisinya masih normal akan dipindahkan ke kandang yang lebih besar lagi.

Penulis: Aprianto

Editor: Yusva Alam

Most Popular