Kamal berjalan sendiri menjajakan parang dan alat hiasan rumah terbuat dari besi. Menjajakan dagangan ke rumah makan, toko atau menawarkan langsung ke semua orang yang dilewatinya.
Kamal berasal Kota Sungai Penuh, Jambi. Bersama tiga rekannya, tiap hari dia mencari penghidupan dengan menjual perkakas atau perlengkapan rumah tangga. Berpindah dari kota satu ke kota lain. Dari Kalimantan hingga Papua.
“Ini saya datang dari Samarinda, sebelumnya di Banjar. Bisa juga sampai ke Papua,” kata Kamal ditemui di pinggir Jl Brigjen Katamso, Kamis (7/72022).
Rata-rata dalam sehari, Kamal hanya bisa menjual satu atau dua parang atau hiasan rumah, dengan harga Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu per buah.
Barang dagangannya didapat dari Sukabumi, Jawa Barat, kemudian dia jual kembali dengan cara berkeliling pindah kota.
Sebagai pedagang kecil dengan pendapatan tak tentu tiap harinya, pria bertopi ini masih menyimpan harapan pada pemerintah, untuk memperhatikan pedagang seperti dirinya. “Saya hanya berharap ekonomi masyarakat dapat diperhatikan, jangan sampai banyak pengangguran,” kata Kamal.(ya)