BONTANG – Keberhasilan Malahing masuk 75 besar dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2023, tidak dicapai dalam waktu yang singkat. Butuh proses panjang dan kerja keras seluruh warganya.
Siapa sangka Malahing awalnya hanyalah sebuah kampung nelayan kumuh. Namun saat ini telah bertransformasi menjadi sebuah desa wisata.
Kisah transformasi itu diceritakan Nasir, Ketua RT 30 Malahing. Menurut Nasir, warganya pun tak pernah menyangka kalau sekarang kampung mereka telah menjelma desa wisata. Wajah kampung lebih indah dengan hiasan di sana sini, banyak produk oleh-oleh dihasilkan oleh warganya, dan spot wisata semakin beragam.
“Dulu kampung kami kampung paling kumuh di antara kampung nelayan yang ada dipesisir Bontang. Tapi sekarang beda,” ujar Nasir saat menceritakan perubahan kampungnya di kegiatang monitoring dan sosialisasi sapta pesona kampung wisata Malahing yang diadakan Dispopar Bontang beberapa waktu lalu.
Titik awal perubahan itu terjadi di tahun 2017, saat PT Pupuk Kaltim (PKT) memutuskan Malahing menjadi desa binaannya. Sejak itu, tak hanya wajah kampung yang berubah, namun aktivitas warganya pun ikut berubah.
Dulu kaum pria di Malahing pekerjaannya nelayan, dan kaum wanitanya tidak memiliki aktivitas yang produktif. Setelah dibina PKT, para wanita di Malahing sangat produktif.
Para wanita mampu menghasilkan produk-produk khas Malahing, seperti batik, kuliner sate kerang ijo dan lain sebagainya. Pola pikir masyarakat pun ikut berubah. Jadi lebih terbuka, karena kampung mereka semakin banyak dikunjungi orang untuk berwisata.
“Alhamdulillah PKT membina kami saat itu. Terima kasih juga Pemkot Bontang yang juga membimbing perjalanan kami,” ungkapnya.
Rupanya hasil transformasi itu tak hanya menuai prestasi tahun ini saja. Tahun lalu Malahing juga pernah masuk dalam 100 desa wisata di ADWI. Tahun ini lebih meningkat masuk ke 75 besar. Sehingga menjadi salahsatu desa wisata yang akan dikunjungi Menparekraf, Sandiaga Uno.
Kepala Dispopar, Ahmad Aznem menambahkan, nama Kampung Malahing bakal semakin dikenal pasca kedatangan Menparekraf nantinya. Dirinya meyakini dengan datangnya Sandiaga Uno akan banyak media yang meliput.
“Media-media ini akan memblowup Kampung Malahing, sehingga nama Malahing akan dikenal dimana-mana,” kata Aznem.
Setelah dikenal, dampak positif pun akan dirasakan warga Malahing. Akan semakin banyak turis yang datang berkunjung. Bahkan kampung-kampung lain yang belum berhasil masuk ADWI tentunya akan datang untuk belajar ke Malahing.
“Peningkatan ekonomi akan terjadi setelah makin banyak turis yang datang berkunjung,” pungkasnya. (al)