spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Desakralisasi Mengintai, Perlakukan Al Quran dengan Mencintai!

Emirza, M.Pd

(Pemerhati Sosial)

Viral di media sosial aksi 2 orang laki-laki menyawer seorang qoriah (pelantun Al-Quran dengan mentaati aturan-aturan (tajwīd) yang benar) saat membacakan ayat Al Quran. Aksi mereka mendapatkan kecaman.

Nadia Hawasy, qoriah di dalam video viral itu berbicara usai ramai di media sosial. Nadia mengaku merasa tidak dihargai dengan aksi sawer tersebut. “Saya merasa tidak dihargai,” ujar Nadia dalam pesan singkatnya kepada Kompas.com, Jumat (6/1/2023).

Miris sekali melihat pembaca Al Quran disawer laiknya penyanyi dangdut. Hal ini adalah bentuk pelecehan dan desakralisasi terhadap Al Quran. Hal seperti ini menunjukkan sudah hilangnya adab terhadap kitab suci yang seharusnya dijunjung tinggi.

Perilaku seperti ini hasil dari peradaban kapitalis, yang menganggap segala sesuatu dengan materi. Seolah-olah dengan menyawer qoriah membuatnya bahagia.

Al-Quran merupakan kalamullah yang mulia, pedoman untuk umat manusia. Maka tindakan dua laki-laki yang naik ke atas panggung dan menyawer qari adalah tindakan tercela. Hal ini merupakan pelecehan dan desakralisasi terhadap AlQuran.

Baca Juga:   Sukseskan Kurikulum Merdeka, PKT Sinergi dengan SMAN 3 Bontang

Hal seperti ini akan terus berulang, selama sistem yang diterapkan adalah sistem kapitalisme sekuler, yang dasarnya memisahkan agama dari kehidupan, dengan menjunjung nilai kebebasan berlandaskan HAM (Hak Asasi Manusia). Membuat muslim tidak paham bagaimana adab terhadap Al Quran, dan bersikap sesukanya yang semakin jauh dari Islam.

Upaya mencegah desakralisasi Al-Quran adalah menciptakan lingkungan yang kondusif. Lingkungan yang kondusif adalah membuat suasana pada lingkungan masyarakat, sekolah, atau rumah dekat dan mencintai Al-Quran.

Kedekatan, mencintai, dan pensakralan Al-Quran bukan hanya dengan meletakkannya di rak teratas, menciumnya, mendengarkan atau menghafal. Tetapi dengan memahami isinya dan menggunakannya dalam kehidupan. Karena Al-Quran adalah petunjuk hidup. Sebagaimana janji Allah kepada umatnya ketika mengikuti Al-Quran.

“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS Al-Isra: 9)

Maka dibutuhkan sistem yang bisa menyelesaikan permasalahan ini, sehingga qariah, Al-Qur’an, dan Islam terjaga. Hal ini bisa diterapkan ketika diterapkan sistem Islam secara kaffah, dan telah terbukti menjadi pelindung dan menjaga kemuliaan AlQuran selama 1.400 tahun lamanya. Dimana, semuanya hanya lillah, hanya untuk menegakkan perintah dan hukum Allah.

Baca Juga:   Sajikan Aktivitas Politik hingga Kegiatan RT di Kota Bontang

Wallahualam

Most Popular