spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

DLH Menolak Ambil Tumpukan Sampah di Jalan Soedirman, Ini Alasannya!

BONTANG – Tumpukan sampah di sepanjang Jalan Soedirman belakangan menarik perhatian warga. Warga mengeluhkan jarak tempat pembuangan sampah yang jauh dan jadwal pembuangan yang tidak fleksibel menjadi alasan utama penumpukan sampah tersebut.

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang, Syakhruddin menjelaskan, bahwa sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 11 Tahun 2020, DLH hanya akan mengangkut sampah yang dibuang di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) atau Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R). Untuk sampah yang dibuang sembarangan di trotoar atau tempat yang tidak ditentukan tidak akan diangkut.

“Sengaja kami biarkan menumpuk, sebagai upaya edukasi kepada masyarakat agar lebih sadar akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya,” ujar Syakhruddin, Senin (30/12/24).

DLH berharap pendekatan ini dapat meningkatkan kesadaran warga, untuk tidak membuang sampah sembarangan. Ia juga menekankan pentingnya kerjasama warga dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Warga diminta untuk mengawasi dan melarang orang lain membuang sampah di tempat yang tidak semestinya. “Pendekatan ini telah berhasil di wilayah lain, seperti di Loktuan, dan kami yakin ini juga dapat diterapkan di sini,” tambahnya.

Baca Juga:  Politisi Golkar Abdul Rauf Wafat, Begini Sepak Terjangnya di Dunia Politik

Menyikapi permintaan warga yang ingin agar bak sampah ditempatkan di trotoar menjadi hal yang tidak memungkinkan. Trotoar adalah fasilitas umum untuk pejalan kaki, dan menempatkan bak sampah di sana dapat mengganggu pengguna jalan serta meningkatkan risiko kecelakaan, terutama saat pengangkut sampah berhenti.

Syakhruddin juga mengingatkan, bahwa sosialisasi terkait penarikan bak sampah dari trotoar sudah dilakukan sejak 2023. Setiap RT diharapkan menyediakan dua bak sampah untuk wilayah mereka, dengan pengangkutan sampah yang dijadwalkan setiap hari. Namun, beberapa warga masih menolak opsi ini karena khawatir dengan bau sampah yang dapat mengganggu lingkungan.

Ia ingin tiap RT bisa bekerjasama menyediakan setidaknya satu bak sampah di lingkungan mereka. Hal ini bisa membantu mengatasi masalah sampah di area publik.

Penulis: Syakurah
Editor: Yusva Alam

Most Popular