spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Duka Mendalam Selimuti Kepergian AFI, Diantar Putrinya hingga Sekkab Kukar

TENGGARONG – Duka cita mendalam turut disampaikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), atas wafatnya Almarhum Awang Faroek Ishak, yang meninggal dunia pada Minggu (22/12/2024) malam. Hal ini disampaikan langsung Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar, Sunggono, saat menghadiri pemakaman mantan orang satu di Kaltim tersebut.

“Atas nama Pemkab Kukar, kami menyampaikan duka cita yang mendalam. Rasa kehilangan ini sangat besar karena beliau adalah kebanggaan masyarakat Kalimantan Timur, khususnya Kutai Kartanegara,” ujar Sunggono, Senin (23/12/2024).

Almarhum Awang Faroek Ishak, dimakamkan tepat di samping pusara anaknya, Awang Ferdian Hidayat, yang terlebih dahulu wafat pada 5 September 2021 silam.

Menurut Sunggono, Awang Faroek Ishak merupakan salah satu putra terbaik yang telah menunjukkan kinerja, dedikasi, dan pengabdian luar biasa untuk pembangunan Kaltim dan Kukar.

“Semua yang telah beliau perbuat selama ini semoga menjadi amal ibadah bagi almarhum. Beliau telah meninggalkan warisan besar yang akan terus dikenang,” lanjutnya.

“Kepergian beliau adalah kehilangan besar bagi kita semua,” tutup Sunggono.

Baca Juga:  2 Pemotor Tewas Usai Tabrak Bemper Depan Truk CPO

Awang Faroek Ishak dikenal sebagai sosok pemimpin yang berdedikasi tinggi dan berjasa besar dalam memajukan Kalimantan Timur, khususnya di bidang pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi.

Diketahui Awang Faroek Ishak memulai karier politiknya dengan menjadi Bupati Kutai pada periode 1994–1999, sebelum pemekaran wilayah menjadi Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, dan Bontang.

Selama masa kepemimpinannya, ia fokus pada pembangunan infrastruktur dasar, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan kualitas layanan publik di wilayah yang saat itu mencakup sebagian besar wilayah Kaltim.

Setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai bupati, Awang Faroek melanjutkan karier politiknya di tingkat nasional. Ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk periode 1999–2004. Di Senayan, ia dikenal vokal dalam memperjuangkan kepentingan daerah, terutama terkait pembagian hasil sumber daya alam dan pembangunan infrastruktur di Kaltim.

Puncak karier politik Awang Faroek adalah saat ia menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur selama dua periode, yaitu 2008–2018.

Awang Faroek juga gencar memperjuangkan Kaltim sebagai salah satu daerah prioritas dalam rencana pembangunan nasional. Di masa pemerintahannya, Kaltim semakin dikenal sebagai salah satu provinsi yang berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia, terutama di sektor energi dan sumber daya alam.

Baca Juga:  Bontang Batik Night, Ajang Perkenalkan Batik Lokal Khas Bontang

Setelah mengakhiri masa jabatannya sebagai gubernur, Awang Faroek tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan politik. Ia terus memberikan pandangan dan saran terkait pembangunan Kaltim, terutama setelah wilayah tersebut ditetapkan sebagai lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Awang Faroek Ishak dikenal sebagai politisi yang tegas, visioner, dan berdedikasi tinggi. Karier politiknya yang panjang menjadi bukti nyata komitmennya untuk memajukan Kaltim dan memperjuangkan kesejahteraan masyarakatnya. Kini, meski telah tiada, kontribusi besar beliau akan selalu dikenang sebagai bagian dari sejarah pembangunan Kaltim.

Penulis : Muhammad Rafi’i
Editor : Nicha R

Most Popular