BONTANG – Sebanyak 70 guru ngaji dan ibu rumah tangga mendapat pelatihan Training of Tutor (ToT) Metode Qiro’ah, cara super cepat mudah dan menyenangkan mengajar fasif baca Al-Quran. Acara yang diadakan Yayasan Taman Firdaus ini berlangsung di Hotel Tiara Surya, Rabu (6/7/2022).
Inisiator sekaligus pembina Yayasan Taman Firdaus Abdul Kadir Tappa mengatakan, ide awal pelatihan ToT untuk memberikan pelatihan bagi masyarakat untuk belajar metode baca Al-Quran. Dengan membentuk kelompok penghafal Al-Quran, yang telah memiliki sebanyak 20 anggota khusus wanita.
“Saya ingin kegiatan serupa terus dibuat. Nantinya setelah training ini selesai, peserta akan disebar ke RT yang ada di Bontang,” kata Kadir Tappa.
Pelatihan tutor ini, diharapkan mampu mencetak pengajar yang nantinya bisa kembali mencari peserta untuk diajarkan metode Qiro’ah.
“Semoga satu – dua tahun ini dapat meng-cover (mencakup) semua RT, memiliki pengajar Qiro’ah. Karena bukan hanya saya yang menjalankan ini,” papar Kadir yang juga anggota DPRD Kaltim ini.
Dirinya menginginkan ada satu wadah yang kuat untuk menjalankan ide dalam menyebar pengajar baca Quran di Bontang, dengan cara memberikan dan mencetak guru pengajar.
Salah satu peserta, Sejanah mengatakan, dirinya baru pertama kali mendapatkan pelatihan Metode Qiro’ah, yang mana metode ini sangat mudah dipelajari bagi anak-anak dikarenakan cara mengajarkannya menggunakan gambar. “Cara ini lebih mudah dipahami, dengan menggunakan gambar, karena anak-anak hanya bisa membaca gambar,” kata Sejanah.
Selain itu, metode Qiro’ah juga mengajarkan dengan menggunakan gambar sehari-hari yang sering dijumpai anak-anak.
Sementara, trainer dan penemu Metode Qiro’ah Andi Suriadi mengatakan, metode ini telah ada sejak tahun 2006 yang diajarkan di Makassar. Metode Qiro’ah disebut sebagai metode yang paling cepat dan mudah dalam mengajarkan baca Al-Quran.
“Pelatihan ini untuk mengajarkan dan melatih kepada guru-guru agar guru tidak kesulitan dalam mengajar baca Quran. Target dari pelatihan Metode Qiroah ini nantinya santri dapat membaca Al-Quran dalam kurun waktu tiga bulan,” ungkap Andi.
Metode ini dianggap dapat membuat santri belajar sendiri, dengan keunggulan memiliki metode gambar dan gabungan gambar dan huruf dalam membaca Quran. Selain itu, metode ini sudah mengajarkan ilmu tajwid.
“Metode ini sangat cocok dengan semua umur, asalkan sudah bisa ngomong atau berbicara, sudah bisa diajarkan dengan metode ini,” sebutnya.(ya)