spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Investasi Rp 2,7 Triliun, Pabrik Soda Ash Pertama di Indonesia Dibangun di Bontang

BONTANG – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bontang Asdar Ibrahim menjelaskan, pabrik soda ash yang dibangun di Bontang akan menjadi pabrik pertama dan satu-satunya di Indonesia. Nilai investasinya 200 juta US dollar atau setara Rp 2,7 triliun.

“Dari sisi investasi dan perizinan di kami sudah tidak ada masalah. Tinggal menunggu proses perizinan amdal yang prosesnya di Provinsi dan Pemerintah Pusat. Harapannya bisa segera dilaksanakan groundbreaking dan pembangunannya direncanakan 3 tahun atau bisa dioperasikan 2025,” ungkap Asdar yang dihubungi Media Kaltim, Jumat (8/4).

Dijelaskannya, pabrik soda ash atau sodium carbonate awalnya akan dibangun PT Kaltim Parna Industri (KPI), namun dari hasil rapat internal secara holding, Pupuk Indonesia telah menunjuk PT Pupuk Kaltim.

Pabrik akan dibangun di kawasan industri milik PT Kaltim Industrial Estate (KIE), tepatnya wilayah Tursina Barat, Kelurahan Loktuan, bersebelahan dengan pabrik PT Kaltim Amonia Nitrat (KAN). “Akan dibangun di atas lahan seluas 16 hektare. Lahannya, sepenuhnya dikelola PT KIE,” sebut Asdar.

Baca Juga:   Vila Tengah Laut Jadi Destinasi Baru Wisata Bontang

Kehadiran pabrik soda ash di Bontang ini, setidaknya akan mengisi kebutuhan dalam negeri, yang selama ini bergantung impor. “Kebutuhan soda ash secara nasional saat ini mencapai 900 ribu ton per tahun. Yang bakal terpasang di angka 300 ribu ton per tahun. Sehingga kebutuhannya masih besar,” tuturnya.

Menurut Asdar, PT KIE juga sudah mensoasilasikan rencana pembangunannya kepada warga Kelurahan Loktuan dan Guntung. “Dua minggu lalu, kami diundang PT KIE untuk hadir dalam kegiatan sosialisasikan melalui ketua forum RT, tokoh adat dan ketua RT di Guntung dan Loktuan. Hadir juga dari camat dan lurah,” ucapnya.

Secara prinsip, dalam pertemuan tersebut, warga menerima rencana pembangunannya dan akan dilakukan pertemuan selanjutnya. “Warga mengusulkan untuk pemberdayaan man power adalah tenaga lokal, tidak hanya khusus warga Loktuan dan Guntung, tapi umumnya warga Bontang. Ini juga yang selalu ditekankan Bapak Wali Kota,” bebernya. Pembangunan pabrik investasi jumbo ini, diperkirakan akan menyerap sekitar 1.500 sampai 2 ribu tenaga kerja.

Baca Juga:   Keluarga Lansia Dimotivasi Agar Peduli Kualitas Hidup

Selain itu, kata Asdar, diharapkan, kehadiran pabrik soda ash, bisa diintegrasikan dengan pemberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kawasan Loktuan dan Guntung. “Seperti di Gunung, kehadiran pabrik ini, juga bisa mendongkrak pariwisata di kawasan ini sehingga bisa memberdayakan UMKM,” pungkasnya. (mk)

Most Popular