spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

IPG Bontang Terendah se-Kaltim, Sekda Sebut Diskriminasi pada Perempuan Sering Terjadi

BONTANG – Tingkat Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kota Bontang di Kaltim berada di urutan 10 dari 10 Kabupaten/Kota di Kaltim. Hal itu dikatakan Aji saat memberikan sambutan di kegiatan  advokasi kebijakan dan pendampingan peningkatan kepada penyedia layanan pemberdayaan perempuan kewenangan provinsi garapan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bontang bersama DKP3A Provinsi Kaltim, Kamis (10/8/2023).

Aji mengatakan, suatu kemajuan daerah juga dapat dilihat dari bagaimana kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan pada setiap sektor pembangunan. Masih sering adanya diskriminasi terhadap perempuan. Hingga keterwakilan perempuan di Kota Bontang lewat legislatif sangat rendah.

“Perempuan merupakan aset dalam kemajuan dan kekuatan dalam berbangsa dan bernegara,” jelasnya.

“Menjadi tugas bersama meningkatkan IPG Bontang. Dari pendampingan ini, bagaimana kita mengejar ketertinggalan dan mengisi kompetensi kita agar IPG naik secara perlahan,” imbuhnya.

Aji melanjutkan, ketika Ibu Kota Negara (IKN) telah ada, peran perempuan sangat dibutuhkan dalam pengembangan daerah.

“Hari ini banyak refrensi yang didapat mengenai materi perempuan salah satu penggerak ekonomi,” kata Aji.

Baca Juga:   Beda Versi Standar Kemiskinan BPS dan Baznas

Kegiatan ini diadakan dengan maksud memberikan kemandirian kepada perempuan, dan sebagai faktor pendukung pembangunan manusia.

Kepala Bidang Kesetaraan Gender, DKP3A Provinsi Kaltim, Dwi Hartini mengatakan, pelaksanaan pendampingan ini sesuai dengan arahan presiden mengenai lima arahan kepada kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Dwi menambahkan bahwa pembangunan Sumber Saya Manusia merupakan faktor dalam peningkatan suatu daerah atau pemerintahan.

“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kaltim berada di urutan ke 3 dari seluruh provinsi di Indonesia, ini merupakan sebuah hal yang membanggakan. Namun untuk IPG Kaltim berada di urutan 32 dari 34 provinsi,” kata Dwi Hartini, Kamis (10/9/2023).

Selanjutnya, Ia mengatakan masih ada kesenjangan pembangunan gender di Kalimantan Timur. Untuk Kota Bontang sendiri juga masih pada urutan rendah di Kaltim.

“Ini merupakan PR kita bersama dalam penanganannya. Bontang juga memiliki tingkat pendidikan tinggi antara perempuan dan laki-laki dengan rata-rata terpaut antara 11 tahun lama pendidikan dan harapan lama sekolah,” jelasnya.

“Kami melakukan pendampingan pada lembaga penyedia pemberdayaan perempuan kewenangan provinsi,” tambahnya. (yah)

Baca Juga:   Kadiskop UKMP Minta Bukti Pungli, Pemindahan Pedagang Pasar Taman Citra Loktuan Berlanjut

Most Popular