spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jadi Pembicara di Forum Internasional, Wali Kota Basri Ungkap Ancaman Bencana Beragam di Bontang

BONTANG – Wali Kota Bontang Basri Rase menjadi pembicara di acara Local Leaders Forum Towards Inclusive, Safe, Resilient dan Sustainable Cities Global Platform for Disaster Risk Reduction yang digelar di Bali Internasional Convention Center Auditorium, Nusa Dua Bali, Senin (23/5/2022).

Dalam kesempatan itu, Basri menjelaskan Kota Bontang memiliki ancaman bencana yang beragam. Berdasarkan dokumen kajian risiko bencana 2016, Kota Bontang memiliki beberapa ancaman utama di antaranya kebakaran hutan dan lahan, banjir, serta kegagalan industri.

Berdasarkan statistik, bencana kebakaran hutan dan lahan menjadi bencana yang paling
banyak terjadi selama periode tahun 2017 hingga 2020 dengan total 136 kejadian diikuti
dengan banjir sebanyak 11 kejadian.

“Bencana banjir merupakan ancaman yang tidak terhindarkan bagi Kota Bontang karena tingkat curah hujan yang relatif tinggi akibat tepat berada di garis equator, luapan air kiriman dari daerah hulu sungai, dan pasang air laut yang semakin meninggi akibat perubahan iklim,” bebernya.

Di samping kedua ancaman tersebut, lanjut Basri Kota Bontang juga memiliki potensi risiko bencana kegagalan teknologi yang cukup tinggi dikarenakan adanya 2 industri besar di Kota Bontang yang memiliki jaringan pipa gas alam yang sangat panjang, yakni pengolahan gas (PT. Badak NGL), pengolahan pupuk dan petrokimia (PT. Pupuk
Kaltim), serta industri bahan peledak (ammonium nitrat). (hms/mk)

Baca Juga:   57 Anak Stunting di Kelurahan Belimbing

Most Popular