JAKARTA – Kilang LNG Bontang tampaknya memiliki secercah harapan, pasca ditemukannya cadangan gas di wilayah kerja (WK) North Ganal, Kalimantan Timur (Kaltim), oleh perusahaan Minyak dan Gas asal Italia, Eni.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan, Eni bakal meningkatkan kapasitas operasi fasilitas pengolahan LNG di Bontang yang saat ini dikelola PT Badak LNG.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengatakan temuan gas di North Ganal akan terhubung dengan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) dan produksi gas Eni dari Lapangan Jangkrik, yang akan dialirkan ke Bontang.
“Nanti akan terhubung ke Jangkrik, dan IDD memiliki tiga lapangan, dua di selatan akan terhubung ke Jangkrik untuk memperpanjang umur Jangkrik. Yang di utara, termasuk Ganal North dan Rapak, akan dihubungkan,” ungkap Dwi Soetjipto mengutip dari CNBCIndonesia.com.
Saat ini, Kilang Bontang memiliki dua train yang beroperasi, tetapi rencananya adalah meningkatkan jumlah train menjadi lima. “Kami akan menunggu satu tahun lagi untuk merealisasikan rencana ini,” tambah Dwi Soetjipto.
Sebelumnya, Eni Italia berhasil menemukan cadangan gas di WK North Ganal, dengan potensi penyimpanan awal mencapai 5 triliun kaki kubik (TCF).
CEO Eni, Claudio Descalzi, mengungkapkan bahwa ladang gas tersebut ditemukan dekat Bontang, yang berlokasi di Kutai Basin, Kaltim.
“Kami telah membuat penemuan besar. Kami menemukan lebih dari 5 TCF gas alam, dengan sekitar 150 juta meter kubik gas konvensional dan 400 juta meter kubik gas kondensat yang berkolasi di area yang baik dan dekat dengan fasilitas kami,” ungkap Descalzi.
Rencana ini merupakan langkah ambisius Eni untuk mengoptimalkan sumber daya migas. Dengan konsesi di beberapa lapangan migas dalam proyek IDD, termasuk Lapangan Jangkrik, Blok Muara Bakau, Lapangan Merakses, dan Blok East Sepinggan, Eni berupaya untuk memaksimalkan produksi gas dan minyak di wilayah laut dalam di Kaltim.
Proyek IDD ini memiliki potensi besar dengan target produksi gas hingga 844 MMscfd dan minyak sekitar 27.000 bopd. Rencananya, proyek ini akan beroperasi pada kuartal IV tahun 2027.
Proyek ini diperkirakan akan menghasilkan investasi sekitar US$6,98 miliar dan akan dilaksanakan dalam dua tahap pengembangan.
Langkah-langkah ini menandai peran strategis Kilang LNG Bontang dalam memproses gas alam cair yang dihasilkan dari temuan cadangan gas baru di Kalimantan Timur serta integrasi aset migas Eni Italia di Indonesia Deepwater Development. (RB)