BONTANG – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim, Abdul Kadir Tappa, menyelenggarakan kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan ke-6 di wilayah Kota Bontang, bertempat di Hotel Andika, Berbas Tengah, Kecamatan Bontang Selatan, Senin (20/11/2023).
Kegiatan sosialisasi tersebut melibatkan narasumber dosen dari Perguruan Tinggi Universitas Trunajaya, serta dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol).
Abdul Kadir Tappa menyampaikan, bahwa wawasan kebangsaan ini sangat penting disosialisasikan kepada masyarakat, terutama dengan empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945), Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta Bhineka Tunggal Ika.
“Sosialisasi empat pilar ini untuk menumbuhkan kembali kesadaran masyarakat, wawasan kebangsaan ini sangat penting untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat. Saya ingin, diakhir kegiatan ini ada yang bertanya, sebab masukan yang ada bertujuan untuk koreksi saya sendiri,” ucapnya.
Ditambahkannya, wawasan kebangsaan bagi generasi-generasi penerus bangsa menjadi tugas bersama untuk mengedukasi seluruh elemen masyarakat, agar memperkuat tentang wawasan kebangsaan. Dalam sosialisasi juga mengingatkan, agar masyarakat tidak lupa dengan kondisi di dalam negeri, yang dimana persatuan dan kesatuan bangsa.
Sementara itu, Narasumber Bilher Hutahaen, Advokat sekaligus dosen di Fakultas Hukum Universitas Trunajaya Bontang mengatakan tentang wawasan kebangsaan yang terdiri dari empat pilar kebangsaan dan adanya P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila), sehingga empat pilar tersebut menjadi pondasi bangsa.
“Dulu kita punya mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP), akan tetapi kurikulumnya dirubah menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), padahal mata pelajaran PMP itu bagus ada P4 di dalamnya yang mempelajari tentang pancasila,” paparnya.
Serta, belakangan ini banyak hal-hal yang mengancam perpecahan bangsa kita. Dalam hal tersebut, bisa mengambil peran agar bangsa dan negara ini tetap kuat, dan juga cinta tanah airnya semakin tinggi.
Selanjutnya, Analis Ketahanan Ekonomi Kesbangpol Bontang, Bobby Susanto menyampaikan, bahwa nilai-nilai Pancasila harus dikembalikan ke dalam kurikulum pendidikan, agar generasi muda dapat memahami dan mengamalkan wawasan kebangsaan.
“Dari berbagai suku, agama, serta golongan yang telah berjuang bersama-sama melawan penjajah. Kita harus menghormati dan menghargai perbedaan yang ada di antara kita, karena itu adalah kekayaan bangsa kita,” bebernya.
Boby juga sangat berharap, sosialisasi wawasan kebangsaan ini dapat memberikan pemahaman dan motivasi kepada seluruh masyarakat Bontang untuk tetap menjaga dan mempertahankan NKRI.
Di akhir sosialisasi pun dilakukan sesi tanya jawab singkat, terkait wawasan kebangsaan. Semua pertanyaan pun dijawab dengan tegas oleh Abdul Kadir Tappa, bersama dengan para narasumber. (dwi/adv).