BONTANG – Tim Pendamping Keluarga (TPK) se-Kota Bontang diberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) di Auditorium 3 Dimensi, Senin (17/7/23) terkait perubahan perilaku dan pola asuh dalam rangka mengurangi stunting di Bontang.
PKK merupakan salah satu unsur yang terlibat dalam TPK, yang merupakan program nasional sesuai dengan instruksi presiden. Diharapkan stunting akan turun menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang.
Dalam hal ini Kota Bontang membentuk 71 tim yang di dalamnya ada unsur PKK, KB, dan petugas kesehatan yang sudah tersebar di 15 kelurahan dengan total kader sebanyak 213 orang.
Ketua pokja 4 PKK Kota yang bergerak di bidang kesehatan, kelestarian lingkungan hidup, dan perencanaan sehat, Siti Selamet Mulyati mengatakan, bahwa seluruh kader tersebut hadir untuk mengikuti bimtek tersebut. Kader TPK sendiri sudah berjalan sejak tahun 2021.
“Dulu pelatihannya online karena masih pandemi. Sekarang sudah mereda, sejak 2022 kami sudah mulai melaksanakan kegiatan seperti ini tatap muka,” jelasnya.
PKK Kota merasa optimistis dalam penurunan stunting. Karena ini merupakan tugas nasional, maka setiap daerah harus mendukung suksesnya program ini.
Pendataan yang harus diperhatikan dalam hal ini yang pertama adalah calon pengantin, ibu hamil, baduta dan juga balita sehingga akan didapatkan apakah ada resiko stunting.
“Untuk kader TPK Bontang sudah sangat antusias dalam menangani stunting, pendataan rutin juga tidak ada yang bolong-bolong,” tambahnya.
Ia menambahkan bahwa Kota Bontang, khususnya Kelurahan Berbas Tengah masuk dalam 5 besar nasional untuk Gerakkan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana Peduli Stunting.
“Itu sudah d konfirmasi, dan alhamdulillah Bontang masuk nasional, semoga kedepan bisa ditingkatkan lagi,” tutupnya. (sya/adv)