spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Merasakan Sensari Fun Trip Boba, Paket Perjalanan Wisata di Bontang Baru

BONTANG – Pagi itu matahari belum terlalu tinggi. Sinar teriknya masih tertutup awan mendung. Suasana sejuk begitu terasa setelah hujan semalam mengguyur  Bontang.

Satu per satu perwakilan perusahaan BUMN dan media tiba di pelataran parkir bangunan bercat hijau. Deretan sepeda ontel terparkir rapi di ujung area parkir bangunan di Jalan Mulawarman itu.

Guest House Omah Ijo dipilih mengawali start keberangkatan peserta Fun Trip Bontang Baru (Boba). Paket wisata garapan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bontang Baru Bersinar. Sebelum berangkat seluruh peserta mengikuti briefing.

“Kegiatan ini merupakan dukungan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Bontang kepada pokdarwis khususnya di Kelurahan Bontang Baru, dalam mengenalkan wisata di daerahnya. Ini merupakan uji coba fun trip perdana, berikutnya menyusul pokdarwis dari daerah lain,” beber Dedy Arianto, Staf Jabatan Fungsional Adiatama Kepariwistaan dan Ekonomi Kreatif Disporapar Bontang, saat membuka sesi briefing di rooftop Guest House Omah Ijo, Kamis (15/12/2022) pagi.

“Te tot te tot…kring-kring…tek tek,” saut-sautan suara bel sepeda lawas terdengar. Peserta yang penasaran dengan suara bel sepeda ontel, mencoba mendengarkan suara bel sepeda zaman kemerdekaan RI itu.

Baca Juga:  Pemkot Audit Kasus Stunting di Bontang, Fokus Penurunan di 5 Kelurahan

Start dari bangunan berlantai 2 itu, peserta mengayuh sepeda menuju spot berikutnya. Peserta merasakan kayuhan sepeda berteknologi sederhana. Tanpa rem. Cara mengerem, dengan mengayuh pedal ke arah kebalikannya.

“Berasa suasana tempo dulu,” celetuk Darman, Direktur MediaKaltim.com sembari mengayuh sepeda.

Di perjalanan sebelum tiba di spot berikutnya, peserta melewati rumah ibadah Umat Hindu Bontang, Pura Buana Agung. Menyempatkan berfoto di depan pura yang menjadi salah satu wisata religi andalan Pokdarwis Bontang Baru bersinar.

“Pura jadi salah satu wisata religi di Bontang Baru selain masjid dan gereja,” ucap Hajar, anggota Pokdarwis Bontang Baru Bersinar.

Spot berikutnya, peserta memasuki Bontang Mangrove Park, wisata mangrove yang dikelola Taman Nasional Kutai (TNK). Menyusuri jalan setapak berbahan seluruhnya kayu ulin, dari awal sampai akhir perjalanan.

Plang informasi tentang beragam tanaman dan hewan di habitat mangrove terlihat di kanan-kiri. Sesekali peserta berhenti untuk membaca. Pohon-pohon mangrove tumbuh rimbun. Tinggi-tinggi tanamannya. Peserta berasa masuk di hutan mangrove.

“Susur mangrove ini sebagai objek wisata utama kami. Tiga poin penting dari susur mangrove yaitu edukasi, konservasi, dan adventure,” imbuh Hajar menjelaskan tujuan fun trip.

Baca Juga:  Belum Ada Solusi, Jembatan Kilometer 5 Sudah 3 Kali Amblas

Susur mangrove berakhir di sebuah dermaga kecil. Pemandangan laut dan Pabrik PT Pupuk Kaltim terlihat dari dermaga. Peserta beristirahat sejenak di pendopo. TNK menyediakan area rehat berupa 3 buah pendopo, deretan kursi dan meja panjang, lalu adapula ayunan. Semuanya berbahan kayu ulin.

Monyet-monyet bergelantungan di pohon. Satu dua ekor coba masuk ke rombongan untuk mengambil makanan. Hewan –hewan liar ini jadi pemandangan alami menemani rehat peserta, sembari menunggu jemputan kapal.

Peserta trip melanjutkan tujuan wisata berikutnya menggunakan kapal kecil. Menuju Keramba Jaring Apung (KJA) Tanjung Limau. KJA berlokasi di perairan yang berdekatan dengan Pabrik PT Pupuk Kaltim dan wilayah Tanjung Limau. KJA ini merupakan tempat pembudidayaan ikan jenis kerapu, putih, baronang, dan lobster.

Menariknya, selain menyuguhkan pembudidayaan ikan, di KJA peserta juga dapat menikmati sajian kuliner ikan dan lobster bakar segar. Langsung dari keramba. Rombongan merasakan nikmatnya makan di tengah laut.

“Keunggulan dari Warung Makan Kerlob-Kerlob kami yaitu ikan dan lobster segar. Tanpa terkena es sedikitpun. Langsung diambil dari keramba,” jelas Ismail, pengelola KJA Tanjung Limau.

Baca Juga:  2.300 Penari Jepen Bakal Tampil di BCC dan Pawai Budaya 2024

Peserta melanjutkan perjalanan dengan kapal menuju Pelabuhan Tanjung Limau. Lalu menuju pusat oleh-oleh terbesar di Kelurahan Bontang Baru, Farah Snack. Pemilik Farah Snack menginfokan, 40 persen produk di tokonya merupakan olahan warga lokal Bontang. Dari beragam UMKM di Kota Taman.

Kemasan produk-produk lokal itu cukup menarik. Berwarna-warni dengan desain kekinian. Peserta juga diajak merasakan amplang dan stik berbahan ikan tengiri.  “Berasa sekali ikannya,” ujar Darman sembari mengunyah amplang.  Di pusat oleh-oleh ini peserta mengakhiri trip.

“Kami sangat berharap perwakilan perusahaan dan media yang ikut trip ini dapat membantu mempromosikan paket wisata kami. Kepada karyawan-karyawan lain atau masyarakat di luar Bontang,” harap Hajar di akhir trip. (al)

Most Popular