spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Neni-AH Gaungkan Tagline Berbenah, Berikut Pemaparannya!

BONTANG – Bakal pasangan calon (Bapaslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni – Agus Haris (AH) resmi melakukan pendaftaran ke KPU, Rabu (28/8/24) pukul 09.00 Wita.

Tagline Neni – AH untuk maju di pilkada 2024 adalah berbenah. Adapun berbenah memiliki arti yang luas. Ia menjelaskan bahwa, Bontang harus bisa menjadi kota jasa industri yang berkelanjutan dengan ekonomi yang dinamis dan tangguh, untuk mewujudkan masyarakat Bontang yang sejahtera sebagai serambi atau penyangga Ibu Kota Nusantara.

“Dari hal itu mengerucutlah berbagai macam visi misi yang saya dan Agus Haris buat,” terangnya saat konfrensi pers.

Adapun urusan di bidang kesehatan harus diselesaikan, terutama masalah stunting yang tertinggi di Kaltim. Salah satu caranya adalah dengan adanya sanitasi untuk seluruh warga Bontang. Buang Air Besar Sembarang (BABS) juga menjadi salah satu PR paling penting dalam kebersihan untuk menghindari stunting.

“Cakupan air bersih di Bontang baru 60 persen, BABS masih banyak. Bagaimana mau menyelesaikan stunting kalau kebersihan tidak dijaga, sehingga penyakit bermunculan,” katanya.

Baca Juga:   Umumkan Tes Wawancara, Bawaslu Tunggu Respons Masyarakat, Soal Netralitas Calon Anggota Panwascam Bontang

Juga penanganan penyakit yang ternyata bak gunung es di Kota Bontang, seperti Kista, hepatitis B, sipilis, dan HIV.

Rumah sakit layananan akan diperbanyak, karena sekarang ketentuan terbaru bahwa satu kamar hanya boleh 4 kasur, sehingga pembangunan rumah sakit harus ditingkatkan, agar dapat menampung lebih banyak pasien. Tenaga kesehatan juga akan diberikan fasilitas untuk dapat mengikuti jenjang-jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

“Kita harus menjadi kota besar, tidak boleh menerima kita selalu dibilang hanya kota kecil,” terangnya.

Oleh karena itu infrastruktur juga harus sangat mendukung, salah satunya juga adalah jalur evakuasi, seperti pembangunan jalan lingkar di wilayah mulai dari Selambai, Tanjung Limau, Bontang Kuala bahkan Berbas Pantai.

Lebih lanjut terkait pengangguran, ia juga ingin berbenah dengan tingginya angka pengangguran di Kota Bontang yang juga tertinggi di Kaltim.

Pendidikan di Bontang yang juga masih tertinggal. Ia menjelaskan bahwa Human Development (HD) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah ukuran pencapaian rata-rata suatu negara dalam tiga aspek dasar pembangunan manusia: kesehatan, pengetahuan, dan standar hidup. Namun Bontang masih tertinggal jauh terkait itu.

Baca Juga:   Banyak Manfaat Kesehatan Datang ke Posbindu

“Belum lagi kita berbicara dengan masalah pariwisata,” tambahnya.

Hal ini juga berbanding lurus dengan SDM di Bontang. Oleh sebab itu ia juga ingin meningkatkan kesejahteraan para pengajar, dengan menaikkan gaji pengajar terutama guru swasta.

“Kita tidak punya SDA, tapi jika kita punya SDM Insyallah kota kita tidak akan mati dengan kualitas SDM unggul,” terangnya.

Pegiat agama, guru ngaji yang memberikan ilmu secara rohani juga akan dinaikkan menjadi Rp 2 juta rupiah, sama halnya dengan ketua RT.

Selain itu, ruang terbuka hijau di Kota Bontang baru 15 persen dari standar UU yakni 30 persen. Oleh sebab itu keinginan menjadikan Kota Bontang menjadi Kota hijau dan ramah lingkungan. Ia mengatakan hal itu pernah terjadi di masa kepemimpinannya dulu, dan ia ingin mengembalikan itu.

Iya juga telah memperhitungkan untuk kesejahteraan janda ataupun lansia, dimana ia akan memberikan tiap bulannya uang sekitar Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu. Ia telah memperhitungkan angka tersebut dengan total 48 miliar rupiah.

Baca Juga:   Salat Terawih Ngebut

“Jumlah itu tidak sampai satu persen dari total APBD Kota Bontang saat ini,” terangnya.

Bapaslon tersebut optimistis untuk kembali melanjutkan pambangunan Kota Bontang, apalagi mendengar banyak keluhan masyarakat untuk pembenahan yang lebih baik.

Penulis: Syakurah
Editor: Yusva Alam

Most Popular