BONTANG – Tingkatkan kapasitas petani dalam mendorong pembangunan pertanian berkelanjutan, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) gelar Pelatihan Penanganan Hama Penyakit Tanaman Padi, bagi 30 anggota kelompok tani binaan “Sabar Menanti” Nyerakat Kiri, Kelurahan Bontang Lestari Kota Bontang, Senin (29/05/2023).
VP TJSL Pupuk Kaltim Sugeng Suedi, mengungkapkan kegiatan ini sebagai kesinambungan pembinaan Pupuk Kaltim bagi kelompok tani Sabar Menanti, setelah sebelumnya dibekali berbagai pengetahuan dan keterampilan terkait tata kelola lahan pertanian hingga pemupukan.
Pelatihan ini juga wujud dukungan Pupuk Kaltim terhadap program peningkatan kompetensi penyuluh dan petani padi, yang digalakkan Kementerian Pertanian untuk membangun sektor pertanian dalam mendukung ketahanan pangan. Sehingga kedepan, pelaku pertanian di Kota Bontang mampu meningkatkan produktivitas dan kapasitas secara optimal.
“Hal ini sekaligus bentuk peran serta Pupuk Kaltim dalam mendorong peningkatan daya saing petani lokal, agar mampu meningkatkan produktivitas padi sehingga kedepan bisa menjangkau potensi yang lebih luas,” terang Sugeng.
Dijelaskan Sugeng, peningkatan kapasitas pertanian masyarakat merupakan salah satu fokus Pupuk Kaltim dalam mendukung ketahanan pangan, sekaligus mewujudkan kesejahteraan petani melalui pengembangan berbagai potensi komoditas.
Melalui pelatihan ini, bekal pengetahuan yang diterima petani binaan bisa diaplikasikan untuk memberi dampak nyata terhadap peningkatan kapasitas produksi, khususnya terkait manajemen pemeliharaan tanaman padi agar terbebas dari hama dan penyakit.
Dari kesinambungan pembinaan, diharap hasil pertanian yang dikelola kelompok tani dapat berkontribusi nyata dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kota Bontang, utamanya pemenuhan kebutuhan pangan secara mandiri yang juga diharap berdampak terhadap kesejahteraan petani.
“Pupuk Kaltim akan terus mendorong peningkatan produktivitas petani dan hasil pertanian secara maksimal dalam mendukung ketahanan pangan di Kota Bontang. Begitu pula kedepannya, petani binaan diharap tidak hanya mampu menghasilkan padi tapi juga komoditas lainnya, dan Pupuk Kaltim akan senantiasa memberi perhatian dalam mendukung hal tersebut,” tambah Sugeng.
Mewakili Pemkot Bontang, Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Debora Kristiani, mengapresiasi kesinambungan langkah Pupuk Kaltim melakukan pembinaan serta pendampingan bagi petani lokal, yang diharap mampu mendorong produktivitas pangan di Kota Bontang.
Dikatakannya, hal ini sejalan dengan upaya Pemkot Bontang dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia, termasuk di sektor pertanian agar kedepan semakin produktif dan berdampak terhadap hasil komoditas yang dikelola.
“Kegiatan ini salah satu langkah efektif untuk meningkatkan kapasitas pertanian di Kota Bontang, dimana edukasi yang diberikan dapat menjadi bekal bagi para petani agar komoditas padi yang dikelola dapat mencapai hasil yang lebih maksimal,” tutur Debora.
Dirinya berharap kegiatan serupa dapat berjalan berkesinambungan, sehingga para petani yang tergabung dalam kelompok Sabar Menanti semakin mampu mengoptimalkan potensi pertanian padi melalui peningkatan daya dukung lahan, maupun penanganan hama secara tepat dan efisien.
“Semoga pendampingan Pupuk Kaltim terus berlanjut, sehingga peningkatan kapasitas petani mampu memberi dampak yang jauh lebih signifikan dalam pemenuhan kebutuhan pangan di Kota Bontang,” ungkap Debora.
Ketua Kelompok Tani Sabar Menanti Anas Taneng, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan Pupuk Kaltim dalam mendorong produktivitas lahan persawahan di Nyerakat Kiri, melalui edukasi dan pendampingan yang dilaksanakan. Menurut dia, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi seluruh anggota kelompok dalam menerapkan praktik pertanian secara tepat dan terpadu, sehingga kedepan mampu mencapai hasil yang lebih maksimal.
“Kami ucapkan terima kasih atas pendampingan yang dilakukan Pupuk Kaltim, karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi petani khususnya menambah pengetahuan dalam mengelola lahan pertanian secara optimal,” ucap Anas. (adv)