spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemkot Audit Kasus Stunting di Bontang, Fokus Penurunan di 5 Kelurahan

BONTANG – Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB), Pemerintah Kota Bontang melaksanakan diseminasi mengenai audit kasus stunting di Kota Bontang, Kamis (13/10/2022) di pendopo rumah jabatan wali kota Bontang.

Wakil Wali Kota Bontang, Najirah menjelaskan, ada beberapa daerah yang menjadi fokus penurunan stunting tahun 2022 yakni Kelurahan Loktuan, Kelurahan Berbas Pantai, Berebas Tengah, Kelurahan Api-api dan Kelurahan Gunung Elai.

Sedangkan untuk fokus lokasi khusus tahun 2023 akan dilaksanakan di Kelurahan Bontang Baru, Kelurahan Guntung, Kelurahan Tanjung laut, Kelurahan Bontang Kuala dan Kelurahan Tanjung Laut Indah.

“Pada tahun 2022 telah dilaksanakan penurunan kasus stunting di lima kelurahan, yang di awal tahap di Kelurahan Berbas Pantai dan juga sebagai kampung percontohan penurunan stunting,” kata Najirah, Kamis (13/10/2022).

Lanjut Najirah, audit kasus stunting dilakukan untuk melihat identifikasi risiko dan penyebab risiko pada kelompok berbasis surveilans yang dilakukan oleh tim pendamping kelurahan dan sumber data lainnya.

“Sasaran audit kasus stunting dilakukan pada ibu hamil, ibu nifas (baru melahirkan), bayi di bawah dua tahun dan bayi di bawah lima tahun. Tujuannya yakni mengidentifikasi risiko kasus stunting yang ada pada kelompok sasaran,” jelas Najirah.

Baca Juga:  Enam Bulan Putra Asli Bontang Magang di PKT

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Bahauddin mengatakan audit yang dilaksanakan merupakan hasil dari kasus stunting yang telah diaudit pada 5 kelompok sasaran yakni ibu hamil, ibu habis melahirkan, calon pengantin, bayi di bawah dua tahun dan bayi di bawah lima tahun (balita).

Bahauddin menambahkan dari lima sasaran yang diaudit, ada risiko kasus stunting pada ibu hamil. “Hasilnya memang ada ibu hamil itu karena lingkaran lengan atasnya di bawah standar. Anaknya kecil, berat badan anaknya di bawah 2,5 kg. Kemudian tinggi badanya di bawah 47 cm,” katanya.

Dari itu, Bahauddin mengatakan ada beberapa risiko terhadap kelompok sasaran yang dilakukan audit kasus stunting. Bahauddin mengatakan risiko itu terjadi di Kelurahan Berbas Pantai.

“Ini ‘kan ada 6 lokasi khusus tahun ini, kita kejar di 5 lokus lagi tahun ini. Ya selanjutnya kita akan melakukan pemantauan kalau ini masalah gizi atau asupan makanan, akan kita lakukan pendekatan dengan sasaran.  Termasuk dalam edukasinya untuk kelompok sasaran,” tambahnya.

Baca Juga:  Sudah Ada Anggaran, Gedung Uji Kir Harus Segera Diwujudkan

Diinformasikan saat ini angka stunting Kota Bontang sebesar 19,65 persen, dan ditargetkan turun 14 persen pada tahun 2024 yang juga sebagai target nasional. (yah)

Most Popular