spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Penjualan STB Laris Manis

BONTANG – Setelah pemerintah pusat resmi menghentikan siaran tv analog, 2 November 2022 lalu, penjualan alat set top box (STB) di Bontang laris manis.  Toko-toko elektronik yang biasa menjual STB selalu kehabisan stok.

Sebagai informasi, Set Top Box (STB) adalah alat untuk mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara, yang dapat ditampilkan di TV analog biasa. STB dibutuhkan jika ingin “mengubah” perangkat TV analog yang belum bisa menerima sinyal digital, agar tetap bisa menikmati siaran TV digital.

Namun, jika perangkat TV sudah memiliki fitur untuk menangkap siaran digital, di mana biasanya Smart TV zaman sekarang sudah bisa, maka tidak membutuhkan STB. Penjualan STB di Toko Perdana Elektronik bak menjual kacang goreng. Setiap stok yang datang selalu habis terjual.

Yessica, Pemilik Toko Elektronik Perdana mengatakan, biasanya tokonya mendatang 100 unit STB. Setiap datang selalu habis. Pembeli berebut mencari STB.

Namun ia menyayangkan, suplier membatasi orderan. Ia tidak bisa bebas memesan dalam jumlah berapapun. Lantaran suplier juga sering kehabisan barang.  “Padahal pernah ada yang mau pesan 800 unit. Tapi kami tidak bisa menyanggupi karena orderan dibatasi,” ujarnya.

Baca Juga:  453 Peserta Ikut Pelatihan Unit Kompetensi Disnaker

Di Perdana Elektronik menjual 2 merk STB, yaitu sharp dan polytron. Merk sharp seharga Rp 240 ribu sementara polytron seharga Rp 250 ribu. “Selain STB, penjualan parabola juga laris manis. Setiap hari rata-rata bisa terjual 10 unit,” bebernya.

Hal yang sama berlaku juga di Toko Miki Elektronik. Di toko ini setiap hari rata-rata terjual 1 unit STB. Toko hanya bisa order 10 unit STB dari suplier. “Laku sekali penjualan STB. Tapi sayangnya orderan dibatasi, jadi gak bisa jual lebih banyak,” ungkap Ayu, Pemilik Toko Miki Elektronik

Menurut Ayu, penjualan STB mulai mengalami peningkatan sejak penghentian siaran tv analog. Bahkan katanya, harga STB juga terus mengalami kenaikkan. “Awalnya saya jual harga kisaran Rp 225 ribu, sekarang harganya sudah kisaran Rp 400 ribu,” kata Ayu.

Sekedar informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) resmi menghentikan siaran TV Analog atau Analog Switch Off (ASO) pada 2 November 2022 pukul 24.00 WIB. Tercatat, pada tahap awal ada 230 kabupaten/kota yang telah dilakukan penghentian siaran TV analog.(al)

Baca Juga:  Pegolf Bakri Makmur Tutup Usia, Keluhkan Sesak Napas Sebelum Berpulang

Most Popular