BONTANG – Kasus stunting telah menjadi agenda nasional. Presiden pun telah mematok target kasus stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024 mendatang. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bontang, Hernawati.
Disampaikan Hernawati saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) dalam rangka peran Dharma Wanita dalam peningkatan kualitas keluarga pada percepatan penurunan stunting di Kota Bontang. Digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Bontang pada tanggal 1-4 Oktober 2023 di Hotel Golden Tulip Balikpapan.
Dalam kesempatan tersebut Hernawati membeberkan, kasus stunting di Indonesia berada di angka 27,6 persen. Kota Bontang menargetkan kasus stunting turun 11 persen di tahun 2024 mendatang.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
Oleh karena itu, dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif, serta pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, dilakukan percepatan penurunan stunting.
Percepatan penurunan stunting dilaksanakan secara holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, pemerintah desa, dan pemangku kepentingan.
Narasumber dalam kegiatan ini adalah Suwarno S.H MM selaku Widyaswara Utama BKKBN Prov Jateng.
Editor: Yusva Alam