spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Program Wolbachia Tetap Berlanjut, Ini Koreksi untuk Masing-masing Kecamatan!

BONTANG – Program penyebaran nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia telah dilaksanakan di 3 kecamatan di Kota Bontang selama beberapa bulan, sejak rilis November 2023 lalu. Kamis (29/8/24) ini Dinas Kesehatan (Dinkes) telah melakukan closing ceremony program Wolbachia.

Bahtiar Mabe, Kepala Dinkes mengatakan, pihaknya telah melakukan penarikan 2500 ember di seluruh kecamatan untuk melakukan penghitungan keefektifitasan dari program tersebut.

“Program ini bertujuan mengendalikan populasi nyamuk Aedes aegypti. Karena Bontang salah satu kasus penderita DBD tertinggi,” terangnya.

Ia menambahkan, bahwa program ini sudah menunjukkan kemajuan, terutama di Kecamatan Bontang Barat yang berhasil mencapai target sebesar 75 persen. Sayangnya, Kecamatan Bontang Utara hanya mencapai 36 persen dan Bontang Selatan hanya mencapai 42 persen.

Pada September mendatang, penyebaran telur nyamuk ber-wolbachia akan kembali dilaksanakan di wilayah perumahan PC PKT.

Berikut beberapa koreksi bagi masing-masing Kecamatan:

Kecamatan Bontang Utara

– Rekomendasi dari UGM untuk penambahan periode rilis bisa dilakukan, namun untuk penambahan ember kurang maksimal.

– Kader kesehatan tidak berkomitmen untuk penambahan periode rilis, dan penggantian paket dilanjutkan oleh kader SBH (Saka Bhakti Husada).

Baca Juga:   Hadirkan Denny Caknan, Konser Abang Poteh A.J.A Volume 2 Dilaksanakan 13 Juni 2024 Mendatang

– Proses penggantian paket telur oleh kader kesehatan maupun kader SBH tidak berjalan secara maksimal, sehingga target pencapaian agar Wolbachia akan sulit dicapai.

– Penambahan ember kurang maksimal, sehingga target pencapaian agar Wolbachia bisa menetap akan sulit dicapai.

– Monitoring 5 dan 6 hanya dilakukan di Kelurahan Api-api dan Gunung Elai.

Kecamatan Bontang Barat

– Rekomendasi dari UGM untuk penambahan periode rilis bisa dilakukan dan pengurangan area penyebaran ember karena kurang efektif (tidak padat penduduk, jarak dan kasus DBD rendah bahkan tidak ada).

– Penambahan periode rilis dan dobel strip berhasil mengimbangi populasi nyamuk Aedes aegypti lokal.

– Monitoring 5 dan 6 dilakukan di semua Kelurahan.

Kecamatan Bontang Selatan

– Rekomendasi dari UGM untuk penambahan periode rilis bisa dilakukan, namun untuk penambahan ember kurang maksimal.

– Penambahan ember kurang maksimal sehingga target pencapaian agar Wolbachia bisa menetap akan sulit dicapai.

– Kelurahan yang wilayahnya berada di pinggir pantai yaitu Tanjung Laut Indah dan Berbas Pantai (khususnya Kelurahan Berbas Pantai) ditemukan breeding site yang tersebar merata, hal yang seharusnya dilakukan adalah memaksimalkan PSN atau dibutuhkan proses penyebaran ember dalam jangka waktu lama, lebih padat peletakan ember serta jumlah yang lebih banyak untuk mengimbangi nyamuk Ae. aegypti lokal.

Baca Juga:   Opsi Terbaik Perumda AUJ untuk Masa Depan Kapal Ro-Ro

– Monitoring 5 dan 6 hanya dilakukan di Kelurahan Berbas Tengah, Tanjung laut, Satimpo serta Bontang Lestari.

Penulis: Syakurah
Editor: Yusva Alam

Most Popular