spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

PT KNI Bersama Bontang Techno HUB Gelar Techtalk ke-2 Bertema Inovasi Energi Terbarukan

BONTANG – PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) berkolaborasi bersama komunitas binaan program CSR, yaitu Bontang Techno Hub (BTH) dalam program techtalk yang ke-2. Kegiatan berlangsung di Bontang Creative Hub, Area Belakang Perpusda, Pisangan, Kota Bontang.

Diketahui, PT KNI dengan bangga telah mempersembahkan program BTH sebagai bagian dari komitmen, dalam mendukung pengembangan energi baru terbarukan di Kota Bontang. Program ini merupakan inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR), yang bertujuan untuk menciptakan ekosistem, inovasi, dan juga teknologi yang berkelanjutan, serta untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Government, CSR & GA Dept Head PT KNI, Rheza Zacharias mengungkapkan, Komunitas BTH nantinya, akan menjadi pusat kolaborasi bagi anak-anak muda yang gemar dengan teknologi, dan juga pelaku industri untuk mengembangkan solusi energi terbarukan yang inovatif dan ramah lingkungan.

Melalui program ini, Rheza berharap ke depannya dapat mendorong penggunaan energi bersih dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil, sejalan dengan visi global untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Baca Juga:   Auto2000 Bontang Luncurkan All New Avanza dan All New Veloz

“Kami percaya bahwa investasi dalam teknologi energi terbarukan tidak hanya akan memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal. Dengan adanya komunitas BTH, kami berkomitmen untuk mendukung dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan bersiap untuk bersaing di era industri,” imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, Inisiator BTH, Wilis Agung Permadi menyampaikan, jika komunitas BTH adalah suatu wadah yang telah terbentuk untuk kegiatan diskusi teknis. Nantinya dengan adanya komunitas BTH, mengarah untuk teknologi terkini, terkhususnya untuk warga di Kota Bontang.

“Kita nantinya bisa meningkatkan kompetensi dari diskusi tersebut, dan akan dikembangkan. Tidak hanya teori, nantinya juga akan ada kegiatan lain yang bersifat seperti workshop, seminar, ataupun praktek secara langsung,” paparnya.

Perlu diketahui, komunitas BTH terbuka secara umum, siapapun boleh bergabung tanpa adanya batasan usia. Bahkan informasi untuk bergabung telah tersebar luas di sosial media, seperti Whatsapp dan Instagram.

“Yang ingin bergabung bisa, kita sebarkan menggunakan form. Akan tetapi yang lebih mendominasi dalam komunitas ini adalah remaja dan dewasa, mulai dari umur 18-35 tahun,” katanya.

Baca Juga:   Wujudkan Peningkatan Pelayanan, Dinas Perkimtan Canangkan Zona Integritas WBK dan WBBM

Untuk sejauh ini, dalam komunitas BTH yang telah bergabung ada sebanyak 130 orang pendaftar. Bahkan nantinya, komunitas BTH akan tetap terus berusaha untuk berkembang, agar peminatnya lebih banyak lagi.

“Kita mengincar kategori junior, nantinya kita akan coba untuk melakukan sosialisasi dengan sekolah-sekolah. Ataupun ke lembaga pendidikan lainnya, yang berkaitan dengan anak usia dini,” jelasnya.

Diketahui, untuk setiap kegiatan komunitas BTH baik teori maupun praktek akan berlangsung di basecamp BCH, akan tetapi nantinya komunitas BTH akan sesekali melakukan kegiatan di outdoor.

“Semua masih kita atur, rencananya untuk pertemuan dalam sebulan berlangsung dua kali. Program seperti diskusi pun bebas, kita melakukan diskusi atau praktik sesuai dengan kebutuhan peserta nantinya,” ungkapnya.

Adanya komunitas BTH, Wilis berharap Kota Bontang nantinya bisa mandiri, dalam hal memenuhi kebutuhan internalnya, dimana Kota Bontang dikenal sebagai kota industri. Bahkan SDM nya nanti juga bisa memenuhi kompetensi yang telah dibutuhkan, oleh standar industri.

“Saya yakin, kompetensi SDM nya nanti akan meningkat. Sehingga kita tidak akan kalah saing, dengan daerah luar, dengan harapan Kota Bontang bisa berdiri sendiri,” tutupnya. (Dwi/Adv)

Baca Juga:   Empat Bapaslon Selesai Laksanakan Pemeriksaan Kesehatan, Hasil Menunggu Keputusan KPU

Editor: Yusva Alam

Most Popular