spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

PUPR Sebut Pintu Air di Kelurahan Api-api Belum Optimal, Bakal Bebaskan Lahan untuk Bikin Polder

BONTANG – Beberapa hari yang lalu Kota Bontang diguyur hujan deras yang menyebabkan beberapa wilayah mengalami banjir, salah satu yang menjadi sorotan berada di Kelurahan Api-Api.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Kota Bontang, Edy Prabowo menjelaskan, bahwa pengoptimalan pintu air di wilayah tersebut belum maksimal sehingga akan menjadi prioritas.

“Hal tersebut menjadi evaluasi bagi kita tentunya, ketika hujan memang sempat tinggi, namun untuk banjir tidak yang terlalu lama sudah surut,” katanya saat diwawancarai, Jumat (8/22/24).

Selain itu ia menyebutkan jika drainase di Jalan Jendral Ahmad Yani telah rampung maka volume air dapat lebih menurun bahkan berkurang. Ia menjelaskan, wilayah api-api sering kali tergenang karena mendapatkan air kiriman sehingga hal tersebut belum sepenuhnya terhindarkan.

“Daerah tersebut mendapatkan kiriman dari kilo 5 dan kilo 8, makanya sampai tinggi begitu,” ujarnya.

Ditambahkannya, tahun ini pihaknya sedang melakukan pembebasan lahan untuk pembuatan polder di wilayah hulu, yakni di Kelurahan Tanjung Laut, pihaknya melakukan pembebasan lahan sebesar 1,6 hektar.

Baca Juga:  Dulu Curi Ayam Sekarang Bobol Warung, Beraksi di Kukar Dua Maling Asal Samarinda Dibekuk

“Lahannya di belakang kantor pajak sana, alhamdulillah semua pemilik lahan telah menyetujui, total 42 bidang 39 pemilik, BPN juga sudah melakukan pengukuran,” jelasnya.

Adapun untuk anggarannya akan dibicarakan setelah pembebasan tersebut telah resmi, barulah akan dilakukan perencanaan keseluruhan. Pada 2025 mendatang pihaknya akan melakukan pembebasan lahan yang juga akan dibuat menjadi polder di Kelurahan Gunung Telihan.

“Tahun 2025 kami akan lakukan Pembuatan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) untuk yang di Kelurahan Gunung Telihan,” tambahnya.

Terakhir ia mengungkapkan bahwa PUPR telah mendapatkan Bantuan Keuangan (Bankeu) untuk penangan banjir sebesar Rp 125 miliar.

Penulis: Syakurah
Editor: Yusva Alam

Most Popular