spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
No menu items!
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
No menu items!
More

    Sewa Stand Dinilai Mahal, Pelaku UMKM Menjerit

    BONTANG – Para pelaku UMKM mengeluhkan mahalnya harga sewa stand di acara Animal Fest sebesar Rp 2,7 Juta per stand selama even berlangsung. Bahkan harga tersebut kurang lebih sama untuk event-event serupa lainnya yang pernah diadakan.

    Kondisi ini mendapat perhatian dari anggota dewan.

    Anggota Komisi III DPRD Bontang, Faisal mengatakan, harga stand atau sewa tenda untuk pelaku UMKM di acara Animal Fest Damkar yang akan digelar di Lapangan MTQ Lang-Lang Bontang Utara itu terlalu mahal dan sangat membebani para pelaku UMKM.

    “Hampir Rp 3 juta itu mahal sekali,” ujarnya beberapa waktu lalu usai rapat paripurna di Gedung DPRD.

    Event itu hanya digelar selama 7 hari mulai tanggal 16 – 22 Oktober 2023 mendatang. Menurutnya, sulit untuk mendapat target keuntungan dalam waktu yang relatif singkat tersebut. Padahal, seharusnya event-event semacam ini bisa memajukan sektor UMKM.

    “Kasihan ini pelaku UMKM sangat menjerit. Kalau jualannya tidak rame kasihan mereka tidak balik modal. Harusnya ini kan jadi momen memajukan sektor UMKM,” tambahnya.

    Baca Juga:   Diveden Tak Sebanding, Nursalam Soroti Penyertaan Modal Kaltimtara

    Hal senada diungkapkan sesama koleganya, Wakil Ketua Komisi I DPRD Bontang, Raking yang meminta pemerintah agar memberi perhatian lebih kepada pelaku UMKM. Raking berharap pemerintah bisa mengevaluasi harga sewa stand, agar lebih memihak kepada pelaku UMKM.

    “Jangan terlalu besar biaya sewanya, atau kalau bisa masuk di anggaran untuk membantu mereka,” imbuhnya.

    Sementara itu, Wali Kota Bontang Basri Rase mengaku belum mengetahui seperti apa mekanisme penyewaan stand tersebut. Meski demikian, dirinya akan segera menindaklanjuti keluhan tersebut.

    ”Terkait sewa tenda atau stand UMKM saya belum paham mekanismenya, belum pernah memonitor ini seperti apa. Karena biasanya ini terkait dengan biaya keamanan, kebersihan listrik dan lain-lain. Nanti akan kami lihat apakah itu sesuai regulasi atau seperti apa,” terangnya. (al/adv)

    Most Popular