spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Usaha Pemkot Tanggulangi Banjir Tuai Apresiasi dari Legislatif

BONTANG – Upaya pemerintah daerah dalam menanggulangi persoalan banjir di Kota Bontang, mendapat apresiasi positif dari Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris.

Dikatakannya, upaya tersebut telah berhasil secara signifikan. Terutama, mengenai debit air yang mulai menyusut di beberapa wilayah rawan banjir.

“Bisa kita lihat fakta di lapangan, sudah mulai ada beberapa perubahan. Mulai dari debit air dan lama genangan air,” ujarnya, Rabu (23/8/2023).

AH sapaan akrabnya terus mendorong pemerintah agar memaksimalkan kinerjanya, mulai dari kegiatan normalisasi sungai, pembuatan turap dan pelebaran drainase.

“Walaupun masih ada banjir tapi sudah berkurang. Sudah banyak progres yang dilakukan pemerintah. Kita apresiasi ini dan semoga terus dimaksimalkan,” timpalnya.

Selain itu, Politikus Partai Gerindra ini berharap, di tahun 2025 mendatang seluruh program pengentasan banjir ini dapat terealisasi sepenuhnya. Karena sudah menjadi visi pemkot.

“Kita dukung itu, kita liat faktanya juga sudah banyak dikerjakan, tinggal lebih maksimalkan lagi karena masa jabatannya juga tinggal 2 tahun. Mudah-mudahan tim teknis bisa kejar itu,” terangnya.

Baca Juga:   Hadiri Sispam Pemilu 2024, AH Ingin Pemimpin Baru Jadikan Masyarakat Sasaran Utama Pelayanan Terbaik

“Bagian teknis bisa buat sodetan-sodetan mulai dari alur Kanaan, Gunung Elai, Api-Api dan Bontang Kuala untuk mengurai air sungai. Biar tidak terkonsentrasi di satu alur. Jadi bisa tambah turun volume airnya,” imbuhnya.

Diketahui, Wali Kota Bontang Basri Rase sebelumnya mengaku berhasil mengurangi dampak banjir. Bahkan presentase tingkat keberhasilannya sudah mencapai 40 persen.

“Luas genangan banjir di Bontang menurun secara bertahap sejak 2019 hingga 2022. Pada 2019 terdapat 515 hektare lahan di Bontang yang terendam banjir. Dua tahun berikutnya, yakni pada 2021 angka itu menyusut menjadi 353 hektare. Lalu, pada 2022 menurun menjadi 283 hektare lahan,” ujarnya dalam forum Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bontang 2025-2045 beberapa waktu lalu. (adv/al)

Most Popular