spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ngopi Bareng Kopinicus di People & Coffee, Tak Sangka Biaya Renovasi Lebih Besar Daripada Mesin Kopi

BONTANG – Kopinicus, Komunitas pecinta kopi Bontang kembali menjalankan programnya, catatan kopinicus. Masuk edisi ke-5, Kopinicus berkunjung sekaligus Ngopi Bareng (Ngobar) ke People & Coffee di Jalan Awang Long (Depan Kodim), Minggu (27/8/2023).

Catatan Kopinicus merupakan kegiatan rutin dari Kopinicus, untuk mempererat silaturahmi sesama barista dan teman-teman penggiat di industri kopi, yang berada di Bontang.

Kedatangan anggota Kopinicus malam kemarin, disambut oleh  Syabu Afa’anh atau lebih dikenal Mas Aji selaku pemilik People & Coffee.

Dalam obrolan tersebut, Mas Aji menceritakan sedikit sejarah berdirinya usaha miliknya itu. Dimana People & Coffee buka pertama kali Desember tahun 2019. “Dulu pertama kali buka di Andika Plaza di Jalan Sultan Hasanuddin No.02 Kelurahan Berebas tengah,” ujarnya.

Dijelaskannya, awalnya sebelum berani membuka coffee shop merupakan home brewing. Dikarenakan semakin tertariknya dengan manual brewing dan alat sudah mulai lengkap, akhirnya membuka coffee shop. “Saat buka coffee shop sempat kaget, saya kira mesin kopi yang bakal keluar biaya besar, justru biaya renovasi yang cukup besar agar bisa mendapatkan konsep yang bisa menarik pelanggan,” bebernya.

Baca Juga:  Bontang Dikepung Banjir Lagi, Warga: Kami Lelah

Tahun 2020 ketika mulai ramainya covid-19, menjadi problem dalam menjalankan bisnis di industri kopi. Karena pandemi ini, pendapatan jadi turun, dan akhirnya diputuskan menutup usaha.

Setelah 2 bulan kembali buka lagi, tapi pandemi semakin tinggi membuat tiap bulan selalu nombok untuk biaya operasional. Namun dirinya tetap berusaha buka untuk menghidangkan kopi ke pelanggan. Sampai akhirnya people & coffee berumur 1 tahun, diputuskan untuk mencari tempat baru yang akhirnya buka di Jalan Awang Long pas di seberang Kodim 0908.

Ada kisah menarik diceritakannya. Di people & coffee ada satu pelanggan yang selalu datang duduk sendiri, cuma bawa laptop dan membawa teman-temanya untuk datang ke people & coffee. Karena pelanggan loyal ini lah yang bisa membuat people & coffee bisa bertahan selama masa pandemi.

Ngopi Bareng Kopinicus di People & Coffee, Tak Sangka Biaya Renovasi Lebih Besar Daripada Mesin Kopi

Dulu harapannya kenapa buka di depan Andika Plaza itu, jika ada pelanggan yang habis atau masih nunggu keluarga ato temanya belanja baju di Andika bisa mampir dulu buat ngopi. Tapi ternyata tidak sesuai harapan.

Baca Juga:  Lengkapi Vaksin Dapat Hindari Difteri

Akhirnya di April Tahun 2021 People & Coffee resmi pindah ke tempat baru yang di Jalan Awang long sampai sekarang.

Kenapa namanya People & Coffee, karena kesulitan mencari nama akhirnya dipilih aja People & Coffee. Karena ada orang ya ada kopi. Akhirnya dipilih nama people & coffee. Logo People & Coffee pun dibuat simple agar lebih enak dibaca. “Biar tau ini tempat kopi, akhirnya logo “&” dikasih cangkir kopi,” ungkapnya.

Disamping itu, People & Coffee dominan putih, agar terlihat netral dan lebih cerah suasananya buat nongkrong sambil ngopi. Di People & Coffee juga menjual merchandise, menurutnya agar menjadi media promosi berjalan.

Berjalannya waktu dan semakin berkembang usaha, Mas Aji belajar untuk meroasting biji kopi dengan tujuan untuk stock biji kopi café kopinya. September 2021 resmi membuka Intimates Roastery yang difokuskan untuk mengolah biji kopi untuk stok di People & Coffee dan dijual.

Di coffee shop ini memiliki menu andalan. Jika suka kopi ada clasic coffee dan caramel coffee. Untuk yang tidak suka kopi, ada cookies and cream dan honey lemon.

Baca Juga:  Dishub Raih Predikat WBK, Najirah: Ini Langkah Awal Menuju Perubahan Lebih Baik

Menurut Mas Aji, kendala yang dihadapi selama menjalankan usahanya adalah susahnya mencari karyawan. Karena kebanyakan ketika mencari karyawan, rata-rata sudah memiliki kerjaan di tempat lain yang akhirnya mendaftar untuk part time.

“Ngobar kali ini seru dan bikin makin erat silaturahmi teman-teman di Kopinicus. Sarannya, ke depannya mungkin Kopinicus bisa lebih informatif terkait turnamen atau event lainnya, agar barista dan penggiat kopi di Bontang bisa membantu menginfokan apabila ada yang berminat mengikuti event di perkopian,” pungkasnya menyampaikan saran.

Penulis: Rian

Editor: Yusva Alam

Most Popular