spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

DPRD Minta Pemkot Gerak Cepat Atasi Krisis Air Bersih di Bontang

BONTANG – Komisi III DPRD Bontang meminta Tim Percepatan Pemanfaatan Air Permukaan Bontang bergerak cepat dalam menyelesaikan permasalahan krisis air bawah tanah. Sebab semakin tahun, kondisi air baku di Kota Bontang semakin terancam habis, sehingga perlu ada alternatif pengganti.

Alternatif yang paling cepat dan memungkinkan, kata dia, yakni pemanfaatan air bekas lubang tambang (eks void). Alasannya,  pemanfaatan air waduk Marang Kayu masih terganjal permasalahan lahan. Begitu juga dengan alternatif yang lain.

“Kami minta agar tim percepatan ini bisa lebih serius lagi. Kami akan rutin undang RDP (Rapat Dengar Pendapat) untuk mengetahui progres mereka seperti apa,” kata Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang, Amir Tosina, belum lama ini.

Berdasarkan penelitian dari Institut Teknologi Bogor (ITB) pada 2006 silam, Bontang 20 tahun mendatang akan mengalami krisis air. Itu artinya, pada 2026 nanti hal itu bisa saja terjadi. Sehingga diharapkan, pemanfaatan eks void bisa terealisasi sebelum memasuki tahun tersebut.

Pihaknya juga bakal mendorong pihak terkait, terutama Pemprov Kaltim, agar ikut mempercepat berbagai regulasi yang menghambat. Sebab dalam hal ini, pemprov merupakan pucuk sektoral karena pemanfaatan air bekas tambang ini meliputi antar-wilayah di Kaltim.

Baca Juga:   Raperda PSU Terus Dikaji, Komisi III Isyaratkan Ada Pergantian Judul

“Kalau PDAM (Tirta Taman Bontang) sudah siap. Tinggal dari provinsi aja lagi. Ini yang harus dikawal juga oleh tim kota,” tandasnya. (adv/mk)

Most Popular